jatimnow.com - Sulitnya mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg di Ponorogo, Jawa Timur, ternyata disebabkan oleh ketidaktepatan sasaran dalam distribusi.
Sales Branch Manager Rayon VI Kediri PT Pertamina, Muhammad Salman Al Farisy, menyatakan sulitnya elpiji 3 kg di Ponorogo, bukan karena pasokan yang berkurang.
“Melainkan karena ketidaktepatan sasaran dalam distribusi,” ujar Salman, sapaan akrab, Muhammad Salman Al Farisy, Jumat (28/7/2023).
Dia mengatakan, dalam dua hari telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) selama dua hari di tempat-tempat seperti hotel, restoran, kafe, dan peternakan di Ponorogo.
“Dari 8 tempat yang diperiksa, sekitar 50 persen di antaranya masih menggunakan elpiji 3 kg,” kata Salman.
Baca juga:
Warga Ponorogo Sambat LPG 3 Kg Langka, Ini Penjelasan Pertamina
Indikasi penyebab sulitnya elpiji 3 kg di Ponorogo adalah karena penggunaannya tidak tepat sasaran. Memang beberapa usaha masih menggunakan elpiji 3 kg padahal aturan melarang Horeka (Hotel, Restoran, dan Kafe) dan peternakan menggunakan tabung gas subsidi ini.
“Selama sidak, terjadi pergantian dari elpiji 3 kg subsidi menjadi elpiji non-subsidi, dan usaha-usaha yang menggunakan elpiji 3 kg bersedia menggantinya,” terang Salman.
Salman mengaku bahwa jumlah penyaluran elpiji 3 kg di Ponorogo sebenarnya mencukupi untuk kebutuhan penduduk. Tetapi penggunaan yang tidak tepat sasaran menyebabkan kelangkaan bagi mereka yang membutuhkannya.
Baca juga:
Elpiji 3 Kg Langka di Bojonegoro, Harga Tembus Rp30 Ribu/Tabung
“Kami berharap agar pangkalan elpiji non-subsidi langsung menyuplai elpiji 3 kg ke mereka yang memang membutuhkan, sehingga tabung gas subsidi dapat terkendali dengan baik di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Ponorogo,” urainya.
Sebagai tambahan, beberapa warga di Ponorogo telah mengalami kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg selama seminggu terakhir sebelum berita tersebut diterbitkan.