Pixel Codejatimnow.com

Puluhan Desa di Bangkalan Langganan Darurat Air Bersih saat Kemarau

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Fathor Rahman
Dropping air bersih di Bangkalan. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)
Dropping air bersih di Bangkalan. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)

jatimnow.com - Musim kemarau di Bangkalan menyebabkan puluhan desa mengalami kekeringan. Akibatnya pasokan air bersih berkurang. Sehingga masyarakat hanya menunggu adanya dropping air bersih untuk memenuhi kebutuhan.

Salah satu warga Desa Pangeleyan, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan, Farizi mengatakan warga desanya selalu mengalami kesulitan air bersih setiap tahun di musim kemarau.

"Tiap kemarau, kami hanya bisa menunggu adanya dropping air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya, Senin (31/7/2023).

Ia mengatakan, dropping air bersih tak dilakukan setiap hari oleh pemerintah Kabupaten Bangkalan. Sehingga, agar kebutuhan air setiap harinya bisa terpenuhi, ia dan warga sekitar harus berjalan kaki ke sumur yang letaknya 7 kilometer dari rumahnya.

"Dropping kan tidak setiap hari. Jadi ya harus jalan kaki ke sumur di tengah sawah sana. Jaraknya lumayan 7 kilo," imbuh Farizi.

Ia berharap, pemerintah setempat dapat menemukan solusi agar kekeringan tidak terjadi setiap tahun. Sebab menurutnya, dropping air bersih bukanlah solusi yang bisa digunakan untuk jangka panjang.

Baca juga:
2 Pencuri Motor Polwan di Bangkalan Diringkus, Beraksi di 7 TKP

"Kami menilai pemerintah serta para wakil rakyat disana paham betul bagaimana solusi agar masyarakat tidak kekeringan terus menerus. Kami harap pemerintah serius menanggapi kekeringan ini," jelasnya.

Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan, Mohni mengaku potensi kekeringan bisa terjadi di 72 desa di Bangkalan.

Saat ini, pihaknya sudah menyiapkan 6 armada truk tangki air untuk secara bergantian melakukan droping air bersih ke warga terdampak.

Baca juga:
Ledakan Petasan di Bangkalan, 1 Pemuda Tewas dan 2 Orang Kritis

"Karena armadanya terbatas, jadi untuk droping dilakukan secara bergantian. Semua daerah terdampak sudah didata," pungkasnya.