Pixel Codejatimnow.com

Panen Raya Tembakau di Ponorogo, Berkah Kemarau Panjang

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahmad Fauzani
Warga Desa Tatung, Balong, Ponorogo menjemur tembakau. (Foto: Ahmad Fauzi/jatimnow.com)
Warga Desa Tatung, Balong, Ponorogo menjemur tembakau. (Foto: Ahmad Fauzi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kemarau panjang tahun ini di Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, menjadi berkah bagi para petani tembakau. Setelah musim hujan yang melanda pada tahun 2022, mereka kini merasakan kebahagiaan dengan panen raya yang melimpah.

Tidak hanya para petani, hampir semua halaman rumah warga di Desa Tatung dipenuhi dengan tembakau yang telah dirajang dan dijemur. Para buruh pun terlihat sibuk merajang daun tembakau.

"Musim kemarau panjang memang memberikan peluang emas bagi kami warga Tatung untuk menanam tembakau," ujar Kepala Desa Tatung, Rudi Sugiarto, Jumat (4/8/2023).

Biasanya, kata dia, setelah panen nanti hasilnya akan digunakan untuk berbagai keperluan. Seperti membeli kendaraan baru, merenovasi rumah, dan biaya sekolah.

Lebih dari 70 persen warga Desa Tatung menggantungkan hidupnya pada tanaman tembakau. Luas lahan tembakau di desa ini mencapai sekitar 75 hektare.

Setiap petani dapat melakukan panen secara bertahap, sebanyak 6 hingga 8 kali panen dengan potensi maksimal 6 kuintal per petak.

"1 hektare sama dengan 7 petak, jadi penghasilannya bisa dihitung sendiri. Total potensi panen tembakau di Desa Tatung mencapai 3.150 kuintal," ungkap Rudi.

Baca juga:
Disbun Jatim Fokus Kembangkan Inovasi Tingkatkan Produksi Komoditi Perkebunan di 2024

Keuntungan bersih dari setiap petak tembakau dapat mencapai Rp100 juta dalam sekali musim tanam. Sehingga keuntungan bersih per hektare berada dalam kisaran Rp50 juta hingga Rp70 juta.

“Meskipun tidak semua warga memiliki lahan seluas 1 hingga 2 hektare, namun keuntungan yang didapat tetap signifikan," terangnya.

Di samping itu, harga tembakau saat ini di Ponorogo cukup menguntungkan. Tembakau dihargai Rp30 ribu per kilogram, sedangkan daun atasnya lebih mahal, mencapai Rp45 ribu per kilogram.

"Cuaca saat ini panas dan cuaca hujan bulan lalu sudah berangsur reda," kata Rudi.

Baca juga:
Petani di Tulungagung Sepakat Tolak Pasal Pertembakauan RPP Kesehatan

Tentu, kondisi ini berbeda dengan kondisi pada tahun lalu yang musim kemarau pendek dan membuat hasil panen menurun.

Salah satu petani tembakau di Desa Tatung, Satengat, mengungkapkan kegembiraannya. Ia memiliki 4 kotak yang dapat menghasilkan 8 kuintal tembakau setiap kotak jika cuaca tetap cerah seperti saat ini.

"Saya bisa mendapatkan 32 kuintal untuk musim panen sekarang dengan harga tembakau yang bagus, yaitu Rp30 ribu per kilogram. Tahun lalu saya merugi karena cuacanya terus hujan," ujar Sarengat.