jatimnow.com - Strategi penguatan sistem kelistrikan interkoneksi Jawa - Bali berhasil dilakukan PLN Unit Induk Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) pada pekerjaan penggantian Interbus Transformer (IBT) 2 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Krian.
Keberhasilan menyelesaikan proses penggantian IBT 2 GITET 500 kV Krian 5 hari lebih cepat, membuat PLN dapat menghemat biaya operasional pekerjaan sebesar Rp15 milyar.
“PLN berhasil menghemat untuk konsumsi BBM dari sisi pembangkit untuk biaya operasional pekerjaan yang jika dikalkulasi 1 hari sebesar Rp 3 milyar. Jika berhemat 5 hari artinya PLN dapat berhemat sejumlah kurang lebih Rp15 Milyar,” ungkap General Manager PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan, Sabtu (5/8/2023).
Pekerjaan penggantian IBT 2 GITET 500 kV Krian ini terkait pada komitmen PLN dalam memastikan peralatan berfungsi optimal dalam mengantisipasi potensi munculnya gangguan pada sistem kelistrikan.
Baca juga:
SIG dan PLN Perkuat Sinergi untuk Akselerasi Transisi Energi Menuju Industri Hijau
"IBT 2 ini telah beroperasi sejak 1997, sehingga melalui kajian dan perhitungan sistematis, pekerjaan penggantian ini harus dilakukan," tegas Didik.
"Dengan komitmen yang tinggi oleh seluruh tim, pekerjaan berhasil selesai 5 hari lebih cepat dari target selesai sebelumnya pada 7 Agustus. Semoga dengan kembali beroperasinya IBT 2 yang baru ini, performa sistem semakin andal, dan pelayanan listrik untuk pelanggan terjaga aman,” ungkapnya lagi,
Baca juga:
Popsivo Polwan Juara Putaran Pertama PLN Mobile Proliga 2024
Pekerjaan penggantian IBT 2 GITET 500 kV Krian yang direncanakan berlangsung selama 27 hari yang dimulai pada 12 Juli – 7 Agustus 2023 ini nyatanya berhasil diselesaikan PLN satu pekan lebih awal dengan pemberian tegangan (energize) yang berhasil dilakukan pada awal Agustus.
“IBT 2 merupakan salah satu trafo step down yang menyuplai listrik ke wilayah Gresik, Surabaya, Mojokerto, Jombang. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan Konsumen Tegangan Tinggi (KTT). Dengan beroperasinya kembali IBT 2 suplai listrik dapat kembali berjalan optimal kepada pelanggan,” pungkas Didik.