Pixel Codejatimnow.com

Tertinggi, Harga Gabah Kering Ponorogo Tembus Rp7.000 per Kg

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Kepala Bulog Ponorogo, Aan Sugiarto. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Kepala Bulog Ponorogo, Aan Sugiarto. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Bulog Ponorogo menghadapi tantangan serius dalam menyerap gabah kering panen (HKG) dari petani setempat.

Kepala Bulog Ponorogo, Aan Sugiarto, menyebutkan bahwa harga gabah kering panen mencapai Rp7.000 per kilogram di bumi Reog.

Hal ini mengakibatkan kesulitan bagi Bulog untuk menyerap pasokan gabah dengan harga tersebut. Aan Sugiarto mengungkapkan bahwa harga gabah mencapai puncak tertingginya selama ia menjabat sebagai kepala Bulog Ponorogo.

“Ini adalah harga gabah paling tinggi selama saya jadi Kepala Bulog Ponorogo,” terang Aan Sugiarto kepada jatimnow.com, Senin (28/8/2023).

Dia mengklaim harga gabah itu melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Sehingga Bulog kesulitan membeli gabah kering panen dari petani. Harga tinggi ini berkaitan dengan kurangnya pasokan gabah akibat berkurangnya panen di Ponorogo sejak bulan Agustus.

“HPP untuk beras adalah Rp9.950 per kilogram, sedangkan harga gabah kering panen seharusnya adalah Rp5.100 per kilogram,” kata Aan.

Baca juga:
Semringah Petani Padi di Banyuwangi

Kondisi ini, kata dia, membuat petani lebih cenderung menjual gabah mereka ke pihak swasta daripada ke Bulog. Lantaran di swasta mereka bisa mendapatkan keuntungan lebih besar. Meskipun demikian, Aan Sugiarto menyatakan bahwa Bulog dapat membeli gabah di atas HPP jika ada kebijakan fleksibilitas dari pemerintah pusat.

“ Namun, sampai saat ini belum ada perintah untuk menerapkan kebijakan semacam itu,” tegasnya.

Dia memhaku Bulog Ponorogo sebenarnya telah melakukan upaya antisipatif dengan melakukan penyerapan optimal selama periode panen raya dari bulan Maret hingga Juli, berdasarkan informasi adanya fenomena El Nino pada awal tahun.

Baca juga:
Sudah Panen Raya tapi Harga Gabah di Ponorogo Tetap Tinggi, Piye Iki Cah?

Meskipun Bulog Ponorogo mengalami kesulitan dalam menyerap pasokan saat ini, stok penyerapan selama panen raya dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun.

“Bulog Ponorogo mengawasi ketiga kabupaten di wilayahnya, yaitu Ponorogo, Magetan, dan Pacitan, kami pastikan ketersediaan beras yang cukup dalam waktu yang akan datang,” pungkasnya.