Pixel Codejatimnow.com

Kata Mas Ipin soal Makna Tema Hari Jadi ke-829 Trenggalek

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Bramanta Pamungkas
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat memimpin prosesi Jamasan. (Foto: Prokopim Trenggalek/jatimnow.com)
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat memimpin prosesi Jamasan. (Foto: Prokopim Trenggalek/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tiga kata "Ngayomi, Ngayemi, Ngayani" dipilih menjadi tema Hari Jadi ke-829 Trenggalek. Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengurai harapan dari tema yang dipilihnya itu.

Menurut Mas Ipin, sapaan bupati, dengan tema tersebut diharapkan Hari Jadi ke-829 Trenggalek mampu menumbuhkan semangat masyarakat untuk saling support dan menguatkan satu sama lainnya.

"Secara Tema, kita mengambil tema Ngayomi, Ngayemi, Ngayani", ujarnya usai menjalani prosesi Jamasan Pusaka di Ruang Paringgitan Pendopo Manggala Praja Nugraha, Rabu (30/8/2023).

Ia menambahkan, seluruh masyarakat dapat menjiwai semangat tema hari jadi tahun ini dengan saling mengayomi, saling memberi perasaan ayem, termasuk juga pemerintah dan masyarakatnya juga ngayani.

"Saling memberikan semacam keberkahan, penghidupan, saling tolong-menolong dalam hal ekonomi," imbuhnya.

Baca juga:
Bupati Trenggalek Ikuti Ritual Metri Durian, Apa Itu?

Tema yang diangkat ini bukan tanpa alasan. Trenggalek masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera teratasi. Seperti masalah kemiskinan ekstrem dan pengentasan stunting. Dua hal tersebut menjadi salah satu fokus utama di Trenggalek.

"Jadi itu semangat yang ingin kita usung, karena kita punya PR seperti kemiskinan ekstrem, pengentasan masalah stanting dan juga urusan-urusan yang lain," terangnya.

Baca juga:
Pesan Mendalam Mas Ipin dalam Apel ASN di Pemkab Trenggalek

Dalam prosesi hari jadi, Pemkab Trenggalek menerapkan hal yang berbeda. Mereka mengubah ucapan yang biasanya menggunakan karangan bunga artificial atau sterofoam, menjadi rangkaian bunga hidup atau bibit. Harapannya tidak menambah sampah karena bibit bunga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk ditanam.

"Kita meminta ucapan yang diberikan dalam bentuk (bunga hidup), bukan karangan bunga artificial atau yang biasanya pakai sterofoam dan segala macam yang menambah sampah. Kita pinginnya dari rangkaian bunga hidup atau bibit. Nanti, silakan masyarakat bibit-bibitnya silahkan diambil. Bisa ditanam, selain melestarikan bumi kita, semoga juga bisa jadi jalan rezeki untuk masyarakat nantinya," pungkasnya.