Pixel Code jatimnow.com

Demo PMII di Balai Kota Surabaya Berlangsung Anarkis

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Haryo Agus
Demo yang berlangsung di depan Balai Kota Surabaya. (Foto: Lita for jatimnow.com)
Demo yang berlangsung di depan Balai Kota Surabaya. (Foto: Lita for jatimnow.com)

jatimnow.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Surabaya di depan Balai Kota Surabaya berlangsung anarkis, Kamis (31/08/2023).

Aksi unjuk rasa yang dilakukan PC PMII Surabaya tersebut untuk menyuarakan sejumlah tuntutan terkait permasalahan sampah yang ada di Surabaya.

Ketua PC PMII Surabaya, Muhammad Husaini mengatakan ada beberapa tuntutan yang disuarakan untuk Eri. Ia meminta ada tranparansi dan evaluasi terkait pengelolaan sampah yang ada di Surabaya dari hulu ke hilir yang lebih optimal.

“Kita minta Bapak Eri Cahyadi untuk mengevaluasi mencopot DLH (karena) tidak tanggung jawab dalam optimalisasi sampah di Surabaya. Lalu Dirut PD Pasar Surya belum sosialisasi terkait amanat Perwali Nomor 16 tahun 2022 tentang pembatasan sampah plastik,” jelasnya.

Menurut Husaini, harus ada roadmap pengelolaan sampah dari hulu ke hilir bukan hanya pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Selanjutnya, massa juga menuntut tranparansi kerjasama antara pihak Pemkot dengan swasta terkait pengolahan sampah menjadi pembangkit listrik.

Baca juga:
Ribuan Driver Ojol Gelar Demonstrasi di Surabaya, Ini 5 Tuntutannya

Massa aksi yang ingin bertemu langsung dengan Walikota Eri Cahyadi memaksa untuk masuk. Namun aparat kepolisian mengatakan bahwa Eri sedang tidak ada di tempat.

“Silakanm sampaikan tuntutan kalian,” ucap salah seorang polisi.

Massa yang tidak puas, tetap memaksa untuk masuk dan memastikan langsung. Aksi saling dorong pun terjadi. Beberapa mahasiswa yang nekat masuk dengan menginjak kawat berduri untuk akses masuk dihalau oleh aparat polisi.

Baca juga:
Mahasiswa Demo dan Lantik Ulang DPRD Trenggalek dengan Air Kembang

Sejumlah orang tetap nekat untuk masuk mendorong serta menyikut aparat. Setelah aksi tersebut, polisi mengamankan enam mahasiswa yang dianggap sebagai provokator.

"Di dalam diamankan saja, diamankan di dalam 6," kata Ketua PC PMII Surabaya.