Pixel Codejatimnow.com

Anies-Muhaimin Pemicu Runtuhnya Koalisi Perubahan, Demokrat Jatim: Kejelasannya Sudah Jelas!

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Ni'am Kurniawan
Emil berserta Ketua Partai Koalisi Perubahan Jatim kala itu, di Kantor NasDem Jatim. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Emil berserta Ketua Partai Koalisi Perubahan Jatim kala itu, di Kantor NasDem Jatim. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ketua Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak angkat bicara perihal duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Menurut Emil, pernyataan Sekjen Demokrat Teuku Riefky atas sikapnya terhadap dukungan dan runtuhnya Koalisi Perubahan sudah konkret.

"Pernyataan pers dari Sekretaris Jenderal sudah sangat jelas tidak ada yang perlu ditambah selain dilaksanakan," ucap Emil, Kamis (31/8/2023) malam.

Emil itu menambahkan, Demokrat Jatim tak memiliki posisi yang berbeda dengan keputusan DPP. Maka, jika ada keputusan untuk mundur dari Koalisi dan menurunkan dukungan kepada Anies adalah perintah, wajib ia jalankan.

"Perintahnya tidak ada yang berbeda yang intinya menjaga 2 hal tadi, komunikasi dengan kader dan seluruh DPC menyampaikan tegak lurus apa yang disampaikan DPP, (termasuk) seluruh DPC," beber pria yang juga Wagub Jatim itu.

Perihal pencopotan baliho Anies di Jawa Timur, lanjut Emil, dia mengatakan jika gerakan itu tak memiliki makna yang utama.

Baca juga:
Momen Muhaimin Ngacir Tinggalkan Anies Baswedan, Keburu Kemana?

"Bukan itu esensinya, pemasangan itu bukan sekedar sudah pasang gambar, intinya kami melaksanakan apa yang menjadi amanah. Tapi saya tegaskan pemasangan gambar itu bukanlah inti dari permasalahan disampaikan, dan untuk kejelasannya itu sudah sangat jelas," tandas Emil.

Sebelumnya, Sekjen Demokrat Teuku Riefky menuding jika Ketum NasDem Surya Paloh adalah aktor dari terbentuknya kerjasama politik Anies Baswedan dan Ketum Muhaimin Iskandar.

Baca juga:
Anies Baswedan: Pilpres 1 Putaran Membahayakan Demokrasi

Anies pun membenarkan, lanjut dia, kerjasama itupun dilakukan tanpa melibatkan Demokrat dan PKS, sebagai partai didalam Koalisi Perubahan.

"Iya (Anies) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. KemudianDemokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu," kata Riefky.