Pixel Codejatimnow.com

Kekeringan di Ponorogo Meluas, 4 Dusun Meminta Bantuan Air Bersih dari BPBD

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Kekeringan di Kabupaten Ponorogo semakin meluas. Awalnya, hanya satu dusun yang meminta bantuan air bersih kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, tetapi sekarang jumlahnya telah bertambah menjadi empat dusun.

Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, mengungkapkan bahwa penambahan wilayah kekeringan ini terjadi setelah tim BPBD Ponorogo melakukan penilaian dan assessment.

“Hasilnya, menunjukkan bahwa pada pertengahan September, empat dusun membutuhkan bantuan air bersih,” ujar Masun, Jumat (22/9/2023).

Dusun pertama yang meminta bantuan air bersih adalah Dusun Jenggring, Desa Duri, Kecamatan Slahung. Kemudian, permintaan bantuan juga datang dari Dusun Krajan, Desa Wates, Kecamatan Slahung, Dusun Sukun, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, dan terakhir dari Dusun Dungus, Desa Karangpatihan, Kecamatan Pulung.

“Intensitas pengiriman air bersih bervariasi tergantung pada kebutuhan masing-masing dusun. Beberapa dusun menerima pengiriman air dua kali seminggu, sedangkan yang lain hanya satu kali,” katanya.

Baca juga:
Truk Tangki BPBD Ponorogo Rusak jadi Kendala Dropping Air Bersih, Waduh...

Sebagai contoh, Dusun Sukun, Desa Sidoharjo, dan Dusun Krajan, Desa Wates menerima pengiriman air sebanyak dua kali dalam seminggu, dengan total 12 ribu liter air yang disalurkan setiap minggunya.

Sementara itu, Dusun Dungus, Desa Karangpatihan, Kecamatan Pulung, hanya menerima satu pengiriman air dalam seminggu, karena di sana sudah ada Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang sedikit mengurangi kebutuhan warga.

Baca juga:
Datangi Pamekasan, Prabowo Resmikan 12 Titik Air

“Total warga yang terdampak kekeringan di empat dusun ini mencapai 1061 orang. Kekeringan ini mulai melanda Kabupaten Ponorogo pada awal Agustus 2023 akibat kemarau panjang yang berhubungan dengan fenomena El Niño,” tegasnya.

Meskipun Kabupaten Ponorogo telah menghadapi kekeringan serupa pada tahun 2019, upaya penanggulangan yang baik melalui program Pamsimas telah membantu mengatasi masalah tersebut.