Pixel Codejatimnow.com

Menghayati Ketabahan 5 Pelukis Gresik dalam Pameran Hupomone di Vinautism Gallery Surabaya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Sahlul Fahmi
Karya lukis di pameran bertajuk Hupomone di Vinautism Gallery Surabaya (Foto-foto: Aam for jatimnow.com)
Karya lukis di pameran bertajuk Hupomone di Vinautism Gallery Surabaya (Foto-foto: Aam for jatimnow.com)

jatimnow.com - Lima orang seniman asal Kota Gresik menggelar pameran lukisan bertema Hupomone di Vinautism Gallery, G Walk Junction Citraland, Surabaya. Pameran berlangsung dari tanggal 30 September 2023 dan berkahir 31 Oktober 2023.

Kelima seniman yang berpameran adalah Aam Artbrow, Dimas Prayogo, Loyong Budi Harjo, Rachmad Basuki dan Yoni Risal. Selama pameran berlangsung, setiap hari pengunjung bisa menikmati karya lukis yang dipamerkan mulai jam 09.00 - 21.00 Wib.

Dalam tulisannya berjudul Spiritualitas Manusia Baru, Dewi Musdalifah, menjelaskan Hupomone bisa dimaknai sebagai kesabaran dan ketabahan.

"Kesabaran yang berarti tahan menghadapi cobaan, tidak mudah putus asa dan patah hati dalam mengerjakan sesuatu. Tenang, tidak terburu-buru dalam berproses menuangkan ide dalam kepala. Menggores dan memberi warna dalam sapuan kuas dengan tidak tergesa. Sebagai sebuah upaya melatih mental dan spirit untuk tetap optimis pada pengkaryaan," kata Dewi Musdalifah.

Dewi melanjutkan jika sikap tabah ini juga bisa dimaknai sebagai kuat hati dalam menghadapi kesulitan, rintangan, kendala dalam berproses. Bentuk sikap sabar dan tabah yang terus dilatih dan diasah dalam mewujudkan karya nantinya akan menjadi pola laku di dalam hidup yang membentuk manusia luhur.

Baca juga:
Bahtera Kun, Pameran Karya Eksperimental Seniman Sidoarjo

"Dalam hal ini para seniman memandang Hupomone adalah spirit yang melandasi representasi karya-karyanya. Pendek kata, spirit merupakan kekuatan jiwa yang tidak terlihat yang memberikan napas dibalik kehadiran, ekspresi bagi tiap pengkaryaan," ucapnya.

Dewi mengungkapkan para perupa dalam pameran Hupomone ini seakan berupaya mempertahankan kredo spiritualistasnya untuk menjaga keseimbangan dan daya tawar.

"Ekspresi spiritualitas bisa ditelisik dari biografi pelukis dengan bersumber dari pernyataan, ekspresi dan pesan yang mewujud. Cerminan otentisitas para perupa dalam karya yang mengejawantah," ujar Dewi.

Baca juga:
Pameran Seni ArtOs Nusantara Dibuka, Bupati Ipuk: Momentum Dukung Industri Kreatif

Karena itulah menurut Dewi, kesabaran dan ketabahan atau Hupomone menjadi penting untuk diusung kembali. Salah satu proses belajar mengenali diri sebagai manusia yang memiliki potensi keindahan, kebenaran dan keutamaan.

"Karya Aam Artbrow cukup intens di wilayah intuisi, Dimas di kedalaman rasa, Loyong bermain di dunia fantasi, Rachmad di seputar mitos dan Yoni mengulik emosional. Semuanya berupaya untuk menjadi manusia utuh. Menawarkan keseimbangan hidup yang lebih humanis. Berlaku selayak manusia yang menjadi manusia," pungkas Dewi.