Pixel Codejatimnow.com

Pemkot Batu Optimistis Penuhi Target 10 Juta Wisatawan Tahun 2023

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Achmad Titan
Selecta, salah satu obyek wisata yang sering didatangi pengunjung. (Foto: Achmad Titan/jatimnow.com)
Selecta, salah satu obyek wisata yang sering didatangi pengunjung. (Foto: Achmad Titan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemkot Batu menargetkan ada 10 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2023 ini. Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu mengaku optimistis meski tersisa tinggal 3 bulan lagi.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq menjelaskan rasa optimistis itu cukup beralasan pasalnya menginjak bulan Oktober kunjungan wisata terus meningkat.

"Karena itu saya sangat yakin dan optimis kunjungan wisata bisa mencapai target 10 juta wisatawan. Dan pada 1 Oktober kemarin sudah tercatat ada 7,4 juta kunjungan," ujarnya, Selasa (3/10/2023).

Mantan Kadis Lingkungan Hidup Kota Batu ini memprediksi puncaknya bakal terjadi pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Belum lagi adanya diskon 22 persen di setiap hotel maupun resto 'Special Event' pada bulan Oktober untuk memperingati Hari Jadi ke-22 Kota Batu.

"Selain itu masih ada 40 kegiatan skala nasional dan internasional yang kita gelar sampai akhir tahun. Pastinya nanti mampu meningkatkan kunjungan wisata," tuturnya.

Baca juga:
Investasi Naik 28,9 Persen, Pj Wali Kota Batu: Tertinggi Sektor Pariwisata

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariyadi menjelaskan meski kunjungan wisata tidak terlalu signifikan seperti tahun sebelumnya pihaknya tetap merasa optimistis.

"Walaupun ada penurunan persentase kami harus optimis, semoga pada puncak kunjungan/okupansi nanti bisa maksimal. Biasanya puncak kunjungan terjadi pada bulan November dan Desember," katanya.

Baca juga:
Pemotor di Kota Batu Tabrak Tembok Rumah Warga, Diduga Mabuk Berat

Lanjut Sujud, memang pada Oktober ini tren peningkatan kunjungan sudah nampak walaupun tidak signifikan seperti tahun 2022. Misalnya tahun lalu peningkatan kunjungan pada bulan Oktober 50 persen, sekarang hanya 30 persen saja.

"Dugaan saya penyebab adanya penurunan yaitu dampak ekonomi seperti peningkatan kebutuhan barang pokok. Tentu itu memiliki efek domino dan berpengaruh pada tingkat kunjungan wisata," tegasnya.