jatimnow.com - Krisis air bersih terus melanda Kabupaten Lamongan. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menunjukan kawasan terjadi kekeringan kian meluas hingga 13 kecamatan.
Jika sebelumnya pada Senin (10/10/2023) lalu kekeringan merambah 26 desa di 10 kecamatan, pada Sabtu (21/10/2023) kemarin bertambah menjadi menjadi 49 desa di 13 kecamatan.
Hal itu sesuai perhitungan pemerintah setempat yang telah mengeluarkan SK Bupati perihal status darurat kekeringan di 13 kecamatan.
Dalam SK tersebut dijelaskan kawasan berstatus darurat meliputi Tikung, Sugio, Mantub, Kembangbahu, Sukodadi, Sarirejo, Modo, Biluluk, Sukorame, Kedungpring, Babat, Sambeng dan Lamongan.
Kepada BPBD Lamongan, Joko Raharto menyebut bila ke-13 kecamatan tersebut dipastikan terjadi kekeringan. Sementara 2 kecamatan lain yakni Kecamatan Glagah dan Deket juga berpotensi terjadi kekeringan.
"Per tanggal (21/10/2023) kemarin 13 kecamatan dilaporkan kekeringan, dan ada 2 kecamatan yang kini mulai terjadi kekeringan dimana ada penurunan kualitas air yang berubah menjadi payau," kata Kepala BPBD Lamongan, Senin (23/10/2023).
Baca juga:
Pasokan Air Sumber Umbulan ke Perumda Delta Tirta Sidoarjo Turun, Ini Akibatnya
Dijelaskan Joko, SK Bupati tersebut merujuk pada kejadian kekeringan pada tahun-tahun sebelumnya. Namun tidak bisa menjadi patokan dimana datanya bisa berkurang bahkan justru bertambah.
"Dari 13 kecamatan tersebut, secara rinci terdapat 67 dusun dan berdampak kepada 9832 Kartu Keluarga (KK) serta 36058 jiwa," kata Joko.
Sementara itu, berbagai upaya jiga telah dilakukan BPBD setempat dimana hingga saat ini konsisten melakukan suplai air ke daerah krisis air.
Baca juga:
Petani Terancam Gagal Panen, PU Bina Marga dan SDA Jember Minta Pembagian Air Merata
"Suplai air terus kita lakukan sampai saat ini sudah 220 tangki air dengan jumlah 1.127.500 liter terdistribusikan," tutupnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-62600-kekeringan-di-lamongan-meluas-49-desa-krisis-air-bersih