jatimnow.com - Kabupaten Ponorogo diguyur hujan deras dalam dua hari terakhir, Minggu (22/10/2023) dan Senin (23/10/2023). Namun musim kemarau belum berakhir.
"Hujan ini masih dianggap sebagai masa transisi dan belum memberikan dampak nyata," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Masun, Rabu (25/10/2023).
Dia mengaku bahwa hujan yang mengguyur Bumi Reog memang deras. Namun berdasarkan refrensi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa perkiraan hujan yang lebih normal di Ponorogo diperkirakan akan terjadi pada pekan kedua bulan November.
“Oleh karena itu, kondisi kekeringan masih tetap berlanjut di beberapa wilayah Ponorogo,” kata mantan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) ini.
Bahkan, kata dia, ada penambahan wilayah yang terkena dampak kekeringan, seperti di Desa Wates, Kecamatan Slahung. Desa ini kini memiliki penambahan rumah tangga yang membutuhkan air bersih akibat kekeringan.
Baca juga:
Pasokan Air Sumber Umbulan ke Perumda Delta Tirta Sidoarjo Turun, Ini Akibatnya
“Semula itu hanya 25 KK kemudian meluas. Masih di Dukuh Joso tetapi wilayah RT yang meluas kekeringannya. Total ada 145 KK,” jelas Masun.
BPBD Kabupaten Ponorogo tetap melakukan dropping air secara rutin ke wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan. Saat ini, mereka melakukan dropping air di 12 dukuh di 10 desa yang tersebar di 6 kecamatan di kabupaten tersebut.
Baca juga:
Petani Terancam Gagal Panen, PU Bina Marga dan SDA Jember Minta Pembagian Air Merata
“Intensitas dropping air disesuaikan dengan kebutuhan warga, yang bisa berkisar dari sekali seminggu hingga dua kali seminggu,” pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-62670-kemarau-belum-berakhir-meski-hujan-turun-di-ponorogo