Pixel Codejatimnow.com

Pemkot Batu Beri Penghargaan Hakaryo Guno Mamayu Bawono pada Gubernur Khofifah

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Gerhana
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat memberikan penghargaan Hakaryo Guno Mamayu Bawono Emas, Perak dan Perunggu kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Prokopim Pemkot Batu for jatimnow.com)
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai saat memberikan penghargaan Hakaryo Guno Mamayu Bawono Emas, Perak dan Perunggu kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Prokopim Pemkot Batu for jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Hakaryo Guno Mamayu Bawono Emas, Perak dan Perunggu dari Pemkot Batu. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.

Pemberian penghargaan dilakukan di Gedung Negara Grahadi, pada Kamis (2/11/2023). Aries menjelaskan, penghargaan yang diberikan kepada Khofifah karena dinilai telah memberi sumbangsih pembangunan dan mensejahterakan masyarakat Kota Batu.

Selain itu, kepemimpinan Khofifah berhasil menjalin sinergitas yang baik antara Pemprov Jatim dengan Pemkot Batu selama 5 tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.

"Penghargaan ini sudah melalui hasil musyawarah bersama dan menghasilkan keputusan untuk memberikan penghargaan kepada ibu Gubernur Khofifah," kata Aries pada Jumat (3/11/2023).

Aries juga memaparkan tentang perkembangan kondisi sosial dan ekonomi Kota Batu. Diantaranya, tingkat kemiskinan yang berada di peringkat paling rendah se-Jawa Timur.

Baca juga:
Investasi Naik 28,9 Persen, Pj Wali Kota Batu: Tertinggi Sektor Pariwisata

Kemudian, tingkat pengangguran terbuka yang sudah mulai berkurang hingga pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik. Termasuk, jumlah wisatawan sepanjang tahun 2023 hingga akhir Oktober lalu mencapai 8,2 juta orang.

"Semoga target kita 10 juta wisatawan di tahun 2023 bisa tercapai," katanya.

Aries menjelaskan, bahwa Kota Batu saat ini telah menjadi kota tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Program ini terus menjadi salah satu fokus pengembangan yang dilakukan Pemkot Batu.

Baca juga:
Pemotor di Kota Batu Tabrak Tembok Rumah Warga, Diduga Mabuk Berat

Aries mengatakan, saat awal penerapan program tersebut terdapat kendala. Namun, saat ini, 60 persen masyarakat telah memahami pentingnya memilah dan mengolah sampah dari rumah dan menjadikan sebagai sumber ekonomi keluarga.

"Kota tanpa TPA berhasil diterapkan dengan dukungan kepala desa dan lurah, dengan mengoptimalkan TPS3R di masing-masing desa dan kelurahan. Kebijakan ini pada akhirnya mampu menambah tenaga kerja untuk memilah dan mengolah sampah di desa dan kelurahan," katanya.