Pixel Codejatimnow.com

Intip Progres Bandara Dhoho Kediri Terkini

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Yanuar Dedy
Progres Bandara Dhoho Kediri di minggu ke-84. (Tangkapan layar YouTube WIKA Gedung for jatimnow.com)
Progres Bandara Dhoho Kediri di minggu ke-84. (Tangkapan layar YouTube WIKA Gedung for jatimnow.com)

jatimnow.com - Bandara Dhoho Kediri direncanakan akan menjalani tes verifikasi oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Rabu besok. Bagaimana progresnya terkini?

Melansir dari YouTube WIKA Gedung, bagian dari PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, progres pembangunan bandara di wilayah Kediri barat, pada Minggu ke-84 ini terlihat cukup signifikan. Sejumlah item bangunan sudah mencapai 100 persen.

Utility Building 3, 5-6, Good Delivery and Cargo Building, District Cooling System, Ground Water Tank dan Main Power House dipastikan sudah rampung.

Waste Manajement Building, Airport Ground, Maintanance, Security Control Point dan GSE Service Building juga sudah 100 persen. Termasuk Navigation Shelter 1-2 dan LS 1-AGL Sub Station 1-2.

Pembangunan Bandara Dhoho Kediri itu pun hanya menyisakan VVIP Terminal yang mencapai 99,93 persen dan Passenger Terminal Building 99,02 persen. Serta FF1-PKP-PK Building dan Air Trafic Control Tower yang mencapai 99,20’an persen.

Baca juga:
Bandara Dhoho Kediri Layani 1.155 Penumpang Selama Lebaran 2024

Melalui kolom deskripsinya, WIKA Gedung menjelaskan, Bandara Dhoho Kediri ini bakal memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 meter dengan lebar 45 meter, yang mampu melayani pesawat berbadan lebar seperti Boeing 777-300ER.

Penerbangan domestik dan internasional, termasuk perjalanan haji dan umroh bisa dilayani dari bandara ini.

Baca juga:
Cek Harga Tiket Citilink Kediri-Jakarta dari Bandara Dhoho, Masih Ada untuk Sabtu

Dengan terminal yang mengagumkan seluas 18.000 meter persegi, bandara ini dapat menampung dengan mudah 1,5 juta penumpang setiap tahun.

Keajaiban teknologi ini, menurut WIKA Gedung, akan mempersingkat jarak antara dunia dengan Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, dan Kediri, sehingga masyarakat tak perlu lagi pergi ke Surabaya untuk bepergian dengan pesawat.