Pixel Codejatimnow.com

12 Mahasiswa Unusa Boyong Medali Kejuaraan Pencak Silat Majapahit Heroes Fighting Competition 2023

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : M. Zainal Arif
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng (kedua dari kiri berdiri) bersama sebagian mahasiswa dalam Kejuaraan Pencak Silat Majapahit Heroes Fighting Competition 2023.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng (kedua dari kiri berdiri) bersama sebagian mahasiswa dalam Kejuaraan Pencak Silat Majapahit Heroes Fighting Competition 2023.

jatimnow.com - 12 Mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berhasil mengukir prestasi membanggakan dalam Kejuaraan Pencak Silat tingkat Nasional.

Kejuaraan ini digelar pada tanggal 3-5 November 2023 di GOR Majapahit, Kota Mojokerto, Jawa Timur.

Mereka berhasil membawa pulang 12 medali kemenangan. Ini membuktikan dominasi mereka dalam olahraga tradisional Indonesia ini.

Kejuaraan Pencak Silat Majapahit Heroes Fighting Competition 2023 menjadi ajang bergengsi bagi para atlet pencak silat dari seluruh Indonesia.

Tim pencak silat Unusa tampil memukau dengan menunjukkan kecakapan teknik dan kekuatan dalam berbagai kategori pertandingan.

Prestasi gemilang ini tak lepas dari dedikasi dan kerja keras para mahasiswa Unusa yang telah berlatih dengan penuh semangat.

Keberhasilan mereka mendapatkan apresiasi tinggi dari Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, yang juga memberikan penghargaan khusus kepada para atlet.

"Keberhasilan 12 mahasiswa Unusa ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama institusi. Unusa terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan olahraga tradisional Indonesia, seperti pencak silat, dan memotivasi para mahasiswa untuk meraih prestasi di berbagai bidang," ujar Rektor kepada jatimnow.com, Kamis (9/11/2023).

Salah satu atlet Unusa yang meraih prestasi cemerlang, Sherly Fitria Dewi mengungkapkan, meraih juara adalah pengalaman yang penuh emosi.

Dirinya bersama atlet Unusa merasakan campuran perasaan senang dan sedih yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

"Persiapan kami sangat intensif, dengan latihan rutin yang kami jalani setiap hari selasa dan jum'at di parkiran kampus B. Kami menghabiskan kurang lebih satu setengah bulan untuk mempersiapkan diri sebelum kejuaraan," ungkapnya.

Baca juga:
UKM Metafora Unusida Raih 10 Besar Lomba Fotografi Tingkat Nasional di Surabaya

Mahasiswi S1 Manajemen yang mendapat Juara 2 Tanding Kelas A Dewasa Putri ini menambahkan, salah satu hal tersulit yang dia hadapi, yakni menghadapi diri sendiri di atas gelanggang, mengatasi gugup dan rasa cemas. Itu adalah tantangan besar bagi mereka.

"Harapan kami semua adalah semangat akan semakin berkembang ke depannya, kami berkomitmen untuk mengikuti lebih banyak kejuaraan dan meraih prestasi yang lebih tinggi. Kami tidak akan berhenti di sini, karena kami yakin bahwa masih banyak prestasi yang bisa kami raih," ungkapnya.

Senada dengan Sherly, Muh. Ilham Said dari Prodi S1 Pendidikan Dokter peraih Juara 3 Tanding Kelas D Dewasa Putra mengungkapkan, dirinya sangat bangga dapat membawa nama Unusa dan meraih medali di kejuaraan ini.

Hal ini adalah hasil dari kerja keras mereka dan dukungan dari universitas serta pelatih. Komentar tersebut adalah ungkapan dari seorang atlet yang memancarkan kebanggaan dan rasa syukur atas prestasi yang telah mereka capai.

Ini mencerminkan dedikasi yang tinggi yang dimiliki oleh para mahasiswa Unusa yang tidak hanya berjuang keras di lapangan, tetapi juga menerima dukungan kuat dari universitas dan pelatih mereka.

"Prestasi dalam dunia olahraga, terutama dalam cabang olahraga tradisional Indonesia seperti pencak silat, bukanlah sesuatu yang mudah. Diperlukan latihan yang intensif, kesabaran, ketekunan, dan semangat juang yang luar biasa," katanya.

Baca juga:
Mahasiswa Unusa Lolos Program Pertukaran Mahasiswa ke Jepang, Ini Rahasianya

"Komentar tersebut menggarisbawahi pentingnya kerja keras, disiplin, dan komitmen para atlet Unusa dalam mencapai keberhasilan tersebut," imbuhnya.

Ilham menambahkan, peran universitas dan pelatih dalam memberikan dukungan dan fasilitas yang diperlukan juga patut diapresiasi.

Dukungan tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk fasilitas latihan yang memadai, bimbingan teknis, serta dukungan moral.

Ini menjadi contoh bagaimana kerjasama antara mahasiswa, universitas, dan pelatih dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mencapai prestasi tinggi dalam olahraga.

"Ini adalah bukti bahwa dengan tekad dan usaha keras, seseorang dapat mencapai apa pun yang mereka impikan, serta pentingnya memiliki dukungan dari institusi pendidikan dan mentor yang mendukung," tutupnya.