Pixel Code jatimnow.com

Banjir Tahunan Mengancam, Lamongan Siap?

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Pelajar menerjang banjir tahunan di Lamongan pada 2022 silam. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Pelajar menerjang banjir tahunan di Lamongan pada 2022 silam. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tahun pertama penerapan kolam retensi di Kabupetan Lamongan digadang-gadang bakal menjadi kunci antisipasi dan pengurangan dampak banjir tahunan.

Kepada Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPU-SDA), Gunadi melalui Kabid Operasi dan Pemeliharaan Saikhu Rohman menyebut pengendalian dan pencegahan banjir dilakukan menyeluruh untuk kawasan kota dan kawasan langganan banjir.

Untuk banjir kota, pihaknya menyebut kolam retensi bakal diterapkan guna merekayasa dan mengurai debit air yang kerap menggenang di kawasan kota Lamongan.

"Setahun terakhir ini kami rutin realisasi Program Gerakan Bersih Saluran Kota (Gempur Saloka), itu juga nanti agar aliran air lancar lewat drainase yang kemudian dibawa ke kolam retensi," ungkapnya, Senin (13/11/2023).

Nah, untuk kawasan daerah langganan banjir yang disebabkan luberan anak Sungai Bengawan Solo atau Bengawan Jero pihaknya juga sudah mengambil langkah antisipatif.

Proyek kolam retensi buatan Pemkab Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)Proyek kolam retensi buatan Pemkab Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

Baca juga:
Tim Pemeliharaan Banjir Kanal Lamongan Susuri Gorong-gorong Kali Dapur

"Untuk yang di luar kota, rutin dilakukan normalisasi di Babat, Deket dan wilayah Sungai Bengawan Jero. Kita baru bisa fokus untuk melakukan normalisasi utamanya pada wilayah vital terjadi banjir. Selain itu juga pemerliharaan pompa air dan pintu-pintu air," ujarnya.

Dijabarkan Saikhu, pihaknya juga menyiagakan alat berat pada satu titik tanggul rawan jebol tepatnya di Desa Pomahanjanggan, Kecamatan Turi.

"Kami siagakan di sana. Kalau dana APBD kita melakukan pengerukan dan perbaikan tanggul-tanggul yang kritis seperti di Gedangan, kali plalangan," bebernya.

Baca juga:
2 Jam Diguyur Hujan, Kota Kediri Terendam Banjir

Selain itu, dijabarkanya koordinasi lintas sektoral Pemkab Lamongan antara DPUSDA, Perkim, dan dan kelurahan terus digalakan.

"Dari ketiganya itu harus berkesinambungan, agar air yang ada di penukiman, bisa melalui gorong-gorong perkotaan dan akhirnya ke drainase sungai besar sehingga tidak ada genangan," katanya.