Pixel Codejatimnow.com

Bimtek Insan Pers di Solo, Bupati Sidoarjo Tegaskan Pentahelix Tak Lepas dari Media

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Jawa Timur, Ahmad willyanto S.Sos, M.Ikom, CTA. (Foto:  Ahaddiini HM/ jatimnow.com).
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Jawa Timur, Ahmad willyanto S.Sos, M.Ikom, CTA. (Foto: Ahaddiini HM/ jatimnow.com).

jatimnow.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) Sidoarjo mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Insan Pers di hotel Horizon Azizah Solo, 16-17 November 2023.

Kegiatan yang mengangkat tema Sinergitas Pers dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo untuk Mengawal Pembangunan di Sidoarjo tahun 2023 ini, dihadiri langsung oleh Bupati Sidoarjo, H. Ahmad Muhdlor Ali, S.IP beserta jajaran dan diikuti 125 insan pers dari media cetak, online, elektronik, tv maupin radio di Sidoarjo.

Dalam acara tersebut, Gus Muhdlor, panggilan akrab Bupati Sidoarjo, menyampaikan, mengenai pentahelix sebagai unsur kekuatan yang tidak dapat dilepaskan dari media, sehingga media menjadi corong untuk memberikan informasi dengan benar dalam sangkut paut menjaga sinergitas bersama masyarakat Sidoarjo.

Ia meletakan harapan pada tahun 2024 agar dapat melibatkan segala elemen dalam mewujudkan sinergitas Sidoarjo yang lebih baik.

"Berharap pembangunan dilaksanakan lebih baik lagi, dengan melibatkan elemen terkecil, baik RT atau RW, sebagai komunitas terkecil, yang juga mampu mendukung Kabupaten Sidoarjo, serta dengan kerjasama dari pihak media," ungkapnya, Kamis malam (16/11/2023).

Sementara itu Wakil Ketua 2 DPRD Sidoarjo, H.Kayan SH menyampaikan, peran pers untuk mencerdaskan bangsa dengan opini yang positif.

"Tentunya, adanya kerjasama yang baik untuk pers dan DPRD akan dapat meningkatkan sumber daya para insan pers, kontrol sosial, konstruktif dan informasi. Dapat dikatakan sinergi karena melalui tulisan-tulisan insan pers sebagai cara memajukan Sidoarjo lebih baik lagi," terangnya.

Sementara itu, narasumber Ketua Ikatan Jurnalis Televisi (IJTI) Jawa Timur, Ahmad Willyanto S.Sos, M.Ikom, CTA, menyampaikan materi mengenai wartawan atau jurnalis sebagai profesi.

"Prinsip-prinsip jurnalisme, tugas jurnalis/ wartawan sesuai UU Pers 40/1999, memberikan informasi dan edukasi kepada publik, serta sebagai kontrol sosial (kebijakan publik)," ungkapnya.

Ia melanjutkan, hal penting yang harus dilakukan seorang jurnalis adalah dengan mengembangkan dan menerapkan skill kemampuan menulis, kemampuan teknis, UKT dan UKW.

"Attitude mencakup integritas dengan taat aturan, menjaga kepercayaan, komitmen, harmoni dan komunikasi. Point ketiga intelegensia cerdas, wawasan luas, teliti, dan kritis," imbuhnya.

Baca juga:
Mas Adi Harap Sosialisasi dan Bimtek Inovasi Daerah Kota Pasuruan Lahirkan Ide dan Gagasan Kebaruan

Sedangkan Wakil Ketua Bidang Pendidikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur, Wahyu kuncoro, ST.M.Medkom mengungkapkan fungsi pers Sidoarjo.

Dikatakan Wahyu, hasil survey indeks kemerdekaan pers (IKP) yang diselenggarakan Dewan Pers tahun 2023 mengalami penurunan signifikan dibanding tahun lalu. Penurunan terjadi di 20 indikator dari tiga lingkungan, yakni lingkungan fisik politik, ekonomi dan hukum.

Ia juga menambahkan penjelasan mengenai indikator penyebab penurunan IKP 2023.

"Indikator penyebab penurunan IKP 2023, pada lingkungan politik antara lain indikator kebebasan dari intervensi dan kebebasan dari kekerasan. Pada lingkungan ekonomi terjadi pada indikator independensi dari kelompok kepentingan kuat, pada lingkungan hukum penurunan terjadi pada dua indikator yaitu kriminalisasi dan intimidasi pers dan etika pers," terangnya.

Wahyu menegaskan nilai-nilai jurnalisme masa kini terpenting adalah mengandung unsur kesegeraan, transparansi, jurnalisme partisan, anonimitas dengan saling berbagi konten.

Baca juga:
Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Bimtek Pengawasan dan Pengelolaan Kearsipan

Mengenai adanya pergeseran paradigma, dua teori disampaikan oleh Wahyu. Pertama adalah standar dan praktik yang sudah mapan. Ini berasal dari jurnalisme yang mempunyai tanggung jawab sosial untuk menginformasikan kepada warga dan merawat demokrasi

Sementara teori kedua, menurut Wahyu, berangkat dari kecurigaan konglomerat media tradisional yang dikelola secara sentral dan satu keyakinan yang terinspirasi oleh arsitektur terbuka dari internet.

"Warga dapat berpatisipasi dalam demokrasi dengan menciptakan demokrasi sendiri," ucapnya.

Sehingga areas of concern yang menjadi perhatian baru adalah tumbuhnya media berita, perubahan pada khalayak media berita, konvergensi media berita dan perihal pentingnya nilai bisnis (business values) yang meningkat, tambahnya.