jatimnow.com - Kedisiplinan menjadi prioritas dalam menjalankan tugas. Karena itu, Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim menekankan pentingnya laporan apel untuk mencatat kehadiran pegawai dengan detail.
Hal ini disampaikan Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Asep Sutandar saat memimpin apel bersama bagi seluruh pegawai Rutan Kelas I Surabaya hari ini (20/11). Kepala Rutan, pejabat struktural, dan staf administrasi turut hadir dalam apel yang dimulai pukul 07.30 WIB itu.
Kadivpas menekankan agar pembina apel dapat mengetahui jumlah personil yang hadir, tidak hadir, dan alasan ketidakhadirannya.
"Kita harus memastikan keteraturan dalam pelaksanaan apel," terangnya.
Kadivpas juga menyampaikan harapannya agar seluruh pegawai rutan yang dipimpin Wahyu Hendrajati itu dapat maksimalkan potensi dalam kondisi pembangunan rutan. Meskipun ketidaknyamanan dapat berdampak negatif pada pelayanan, Kadivpas mengingatkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada tahanan dan keluarganya.
Selain itu, Kadivpas mengingatkan petugas Rutan untuk memahami Tri Dharma Petugas Pemasyarakatan. Yang melibatkan peran sebagai abdi hukum, pembina narapidana, dan pengayom masyarakat.
Baca juga:
2 Pimti Pratama Kemenkumham Jatim Promosi ke Unit Pusat Kementerian Hukum
"Dengan memahami dan mengimplementasikan prinsip ini, diharapkan pelaksanaan tugas akan berjalan lancar," tuturnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan kepada pejabat struktural, diikuti oleh Karutan dan seluruh pejabat Rutan. Kadivpas menekankan sikap inovatif pejabat sesuai dengan jargon Kemenkumham PASTI.
"Fokus pada fungsi Rutan, deteksi dini, dan mitigasi risiko menjadi fokus utama, terutama dalam kondisi Rutan yang sedang dalam proses renovasi," jelasnya.
Baca juga:
48 Napi High Risk di 7 Lapas Jatim Dipindah ke Nusakambangan
Kadivpas berharap adanya sinergitas antar bagian, memohon agar pejabat struktural tidak membuat sakit hati WBP, dan menekankan pentingnya pelayanan kepada WBP dan keluarganya.
Dalam penutup, Kadivpas mengajak semua untuk menjaga keseimbangan pekerjaan dengan doa kepada Allah SWT, menyadari bahwa kekuatan anggota tidak sebanding dengan jumlah WBP, dan berbagi rejeki kepada yang membutuhkan.