Pixel Codejatimnow.com

Harga Kedelai Impor Terus Naik, 5 Perajin di Kota Kediri Gulung Tikar

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Yanuar Dedy
Aktivitas perajin tahu di Kampung Tahu Tinalan Kota Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Aktivitas perajin tahu di Kampung Tahu Tinalan Kota Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Harga kedelai impor yang sulit terkendali, membuat sejumlah perajin di Kampung Tahu Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri terpaksa gulung tikar.

Setidaknya, ada 5 perajin tahu yang kini memilih untuk menutup usahanya lantaran laba yang diperoleh dari hasil penjualan tak sebanding dengan biaya produksi yang selangit. Mereka adalah yang memiliki kapasitas produksi di bawah 20 kilogram per hari.

Seperti diketahui, harga kedelai impor saat ini terus menunjukkan kenaikan. Sebagai bahan baku utama, harga kedelai impor naik menjadi Rp12.500 perkilogram. Padahal, sebulan lalu harganya masih Rp11.400 per kilogram.

Ketua Paguyuban Kampung Tahu, Kelurahan Tinalan, Jamaludin mengatakan, untuk tetap bertahan perajin terpaksa mengurangi jumlah produksi. Karena tidak hanya kedelai, harga plastik dan kayu bakar pun juga ikut naik.

Sebagai solusi lain, menurut Jamaludin, perajin juga tidak berani menaikan harga tahu karena persaingan yang cukup ketat. Alih-alih mencari untung besar, mereka malah bangkrut karena barang tidak laku.

“Dampak kenaikan harga kedelai ini banyak perajin yang gulung tikar. Di Kampung Tahu ini ada 5 perajin,” kata Jamaludin, Kamis (22/11/2023).

Baca juga:
Bandara Dhoho Kediri Gelar Inaugural Flight Besok, Gudang Garam: Buka Era Baru

“Saya mau menaikkan harga juga pikir-pikir karena banyak persaingan perajin tahu juga jadi kita harga tetap tapi mengurangi bahan bakunya. Tapi juga sebenarnya ini bukan jalan keluar, karena mengurangi bahan juga mengurangi kualitas tahu juga. Seharusnya kualitas tahu tetap bagus tapi harganya kita menyesuaikan nanti,” tambahnya.

Dia pun berharap kepada pemerintah, harga kedelai bisa segera turun. Dan aktivitas di Kampung Tahu kembali berjalan normal.

“Mengenai harga kedelai, saya serahkan ke pemerintah,” keluh Jamaludin.

Baca juga:
Tabrak Pelajar di Kediri hingga Tewas, Sopir Bus Harapan Jaya Ditahan

Diketahui, mereka yang produksinya tutup, untuk sementara memilih profesi dan bekerja sebagai tenaga produksi tahu atau buruh di tempat lain.

Tercatat, di Kampung Tahu terdapat 34 perajin yang bermukim di sana. Perajin menjual tahu produksinya seharga Rp30.000 per kotak berisi 10 potong tahu.