Pixel Codejatimnow.com

Sosok di Balik Grebeg Suro Ponorogo 2018

 Reporter : Erwin Yohanes
Panggung hasil desain Khoirul
Panggung hasil desain Khoirul

jatimnow.com - Kemeriahan acara pembukaan Grebeg Suro diakui oleh warga Ponorogo dan undangan yang ikut hadir, Sabtu (1/9/2018) malam lalu, berlangsung cukup meriah.

Salah satu hal yang menjadi sorotan mata adalah, panggung utama yang semula biasa mendadak menjadi megah. Tidak banyak yang tahu siapa sosok yang mendesain panggung sedemikian rupa hingga mampu menyedot perhatian warga.

Dialah Muhammad Khoril Anwar, pria asal Desa/Kecamatan Sawoo, Ponorogo. Desainnya terpilih menjadi pemenang sayembara desain panggung Grebeg Suro yang diadakan Dinas Pariwisata setempat.

Konsep bright and elegan digarapnya hanya dua malam. Demi merampungkan karyanya itu, ia rela menggunakan waktu istirahatnya selama dua malam untuk merampungkan desain panggung.

Yang cukup mengejutkan, ia tidak berada di tanah kelahirannya, melainkan sedang bekerja di perusahaan konsultan bangunan di Depok. Namun kecintaannya terhadap bumi reog, membuatnya rela menyisihkan waktunya.

"Ya saya ingin melakukan yang terbaik bagi warga Ponorogo. Saya memang sedang merantau. Tapi saya ingin menjadi bagian dari Grebeg Suro," kata Muhammad Khoirul Anwar membuka percakapan dengan jatimnow.com, Senin (3/9/2018).

Khoirul, sapaan akrab Muhammad Khoirul Anwar, menceritakan banyak hal tentang ide-ide kreatif yang dituangkan dalam proses pembuatan desain panggung Grebeg Suro.

Ia menjelaskan, gerbang lengkap dengan pagar berarsitektur khas Jawa digunakan sebagai latar panggung. Itu sengaja dihadirkan untuk memunculkan efek elegan.

Di atas gerbang terpampang tulisan ‘Grebeg Suro 2018’ berukuran cukup besar. Sementara di ujung timur hingga barat dihubungkan dengan aksesoris berciri tribal. Keduanya bertemu di titik tengah yang disatukan logo reog yang dipakai sebagai brand Grebeg Suro tahun ini.

"Sederhana sih, makanya saya tidak menyangka bakal menang dalam lomba,’’ kata Muhammad Khoirul Anwar yang jebolan Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Jenangan 2017 lalu.

Sesuai tema yang diangkat, Khoirul membawakan konsep bright and elegan. Untuk merampungkan desain panggung, Khoirul hanya membutuhkan waktu dua malam. Sebab dia mengerjakan desain itu mepet dengan deadline penutupan lomba.

Baca juga:
Kasus Penjarahan Bawang Merah pada Kirab Grebeg Tutup Suro di Ponorogo Berakhir Damai

Hal itu membuatnya harus rela menyisihkan waktu istirahat setelah seharian penat bekerja. Sore hari dia mulai menggarap desain tersebut. Proses kreatif itu berlangsung hingga tengah malam.

Baginya tidak terlalu sulit menggambarkan desain panggung ideal. Sebab dia pernah mengikuti even tahunan tersebut sebagai penari warok mewakili sekolahnya. Terlebih keterampilan menggambarnya sudah tumbuh sejak dia masih duduk di bangku SD.

"Harus memperhatikan setiap detail derokasi yang dipakai. Itu yang membutuhkan waktu agak lama," ungkap anak kedua dari tiga bersaudara Sanadi-Martini itu.

Hal itu membuatnya hanya cukup memadukan dengan detail panggung yang sudah ada dalam benaknya. Tentunya menyesuaikan dengan tema yang diusung tahun ini.

Mendesain dengan aplikasi Sketchup, Khoirul sukses menyelesaikan desain sebelum akhir waktu lomba. Dengan bergegas dia mengirimkan soft file ke meja panitia. Selang beberapa hari, dia mendapat telepon dari panitia yang menyatakan desainnya terpilih sebagai pemenang.

Ia mengaku terkejut saat desainnya bakal diterapkan untuk Grebeg Suro tahun ini. "Ya terkejut sekaligus senang. Saya di rantau bisa berkarya," katanya.

Ia mengatakan hasil itu merupakan kali pertama baginya mendapatkan apresiasi. Ke depan ia berencana mengikuti lomba desain di tingkat yang lebih tinggi.

Baca juga:
Kang Giri Minta Maaf Kejadian Penjarahan Bawang Merah di Kirab Budaya, Begini Katanya

"Jadi lebih semangat, dan tentunya juga tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari," ucap pria kelahiran 1999 itu.

Reporter: Avirista Midaada
Editor: Erwin Yohanes