Pixel Codejatimnow.com

3 Strategi Pemkab Trenggalek Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Kepala Bappeda Litbang Pemkab Trenggalek, Ratna Sulistyowati. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Kepala Bappeda Litbang Pemkab Trenggalek, Ratna Sulistyowati. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ribuan warga di Kabupaten Trenggalek masuk dalam kategori miskin ekstrem. Pihak Pemkab Trenggalek menyiapkan sejumlah langkah strategis, untuk menekan angka kemiskinan ekstrem ini.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Pemkab Trenggalek, Ratna Sulistyowati mengatakan, berdasarkan data jumlah warga yang masuk dalam miskin ekstrem di Kabupaten Trenggalek berkisar 8 ribu jiwa. Sebanyak 2 ribu jiwa diantaranya merupakan warga yang sudah berusia di atas 60 tahun.

"Meski sulit, kami terus berupaya untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Trenggalek. Karena ada sekitar 2 ribu jiwa yang sudah berusia 60 tahun lebih, dan tidak mungkin dapat diberdayakan kembali," ujarnya, Selasa (28/11/2023).

Pemkab Trenggalek berencana untuk menjalankan kerja sama lintas instansi untuk pengentasan kemiskinan ekstrem. Setidaknya ada 3 strategi yang akan diterapkan.

Strategi pertama adalah mengurangi beban pengeluaran keluarga. Dengan cara memberikan bantuan sembako, bantuan langsung tunai, program PKH, bedah rumah serta BPJS Kesehatan.

Baca juga:
Pejabat Lingkungan Pemprov Jatim Kompak Zakat Bareng di Grahadi

Adapun strategi kedua adalah memberikan pelatihan kerja kepada masyarakat miskin ekstrem agar mampu meningkatkan pendapatan keluarga.

Sedangkan strategi ketiga adalah membuka akses daerah terluar. Kegiatan ini berupa pembangunan infrastruktur di daerah yang terpencil. Sehingga produk yang dimiliki warga dapat terdistribusikan ke wilayah luar.

"Anggaran kami dalam pengentasan kemiskinan itu mencapai Rp50 miliar lebih. Dan akan naik pada tahun depan. Mengingat pengentasan kemiskinan harus ada kerja sama lintas instansi," terangnya.

Baca juga:
Tak Ada Kemiskinan Ekstrem di Kota Mojokerto, Ini 3 Strategi Keberhasilannya

Ratna menjelaskan, bahwa penanganan kemiskinan ekstrem dilakukan secara gotong royong lintas instansi. Hal ini dilakukan agar penanganan yang dilakukan dapat komperhensif.