Pixel Code jatimnow.com

Kemenko PM Perkuat Peran Ponpes dan LED Untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem di Jatim

Editor : Bramanta   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
foto: Kegiatan Kemenko PM di Ponpes, Matholi’ul Anwar, Karanggeneng, Lamongan. (Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com).
foto: Kegiatan Kemenko PM di Ponpes, Matholi’ul Anwar, Karanggeneng, Lamongan. (Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com).

jatimnow.com-Kementerian Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) melakukan optimalisasi peran Ponpes dan Lembaga Ekonomi Desa (LED) di Jawa Timur. Optimalisasi tersebut dilakukan dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem secara menyeluruh melalui skema ekonomi mikro.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Kemenko PM, Abdul Haris menegaskan pentingnya peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat desa.

“Melalui kolaborasi dengan lembaga ekonomi desa, kita ingin memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi juga berarti peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penghapusan kemiskinan,” ujarnya saat memimpin kegiatan Pilot Projek Optimalisasi Peran Ponpes dan LED di Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar, Karanggeneng, Lamongan, Jum'at, (14/11/2025).

Kegiatan tersebut merupakan implementasi Instruksi Presiden No. 8, Th. 2025 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penguatan Perlindungan Sosial yang Inklusif, melalui kolaborasi pondok pesantren, koperasi desa, dan badan usaha milik desa (BUMDes) serta UMKM sebagai mitra strategis pemerintah di tingkat akar rumput.

"Kegiatan ini memperlihatkan bagaimana pesantren dan lembaga ekonomi desa bisa menjadi pusat sinergi ekonomi rakyat. Model seperti ini dapat mempertemukan potensi lokal, lembaga keuangan, dan inovasi teknologi agar menghasilkan dampak ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya.

Haris menekankan, praktik baik dari pilot project ini akan menjadi dasar penguatan jejaring pemberdayaan masyarakat berbasis pesantren dan ekonomi desa di berbagai daerah.

Baca juga:
Dua Koperasi Desa Merah Putih di Lamongan Jadi Supplier SPPG

“Dari Lamongan, kita ingin mengirim pesan bahwa kemandirian ekonomi masyarakat bisa tumbuh dari akar, dari desa, dari pesantren. Inilah makna sejati pemberdayaan,” tutupnya

Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi melaporkan bahwa Pesantren di Lamongan telah menjelma menjadi lokomotif pembangunan SDM secara berkelanjutan.

"Ponpes telah memiliki ekosistem perekonomian yang berkelanjutan. Sinergi tersebur diharapkan menjadikan Ponpes sebagai penggerak sosial enterprenersip juga pilar pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus sebagai motor percepatan pengentasan kemiskinan," tutur Bupati Lamongan.

Baca juga:
Gebyar UMKM Lamongan, Wadahi Potensi Produk Lokal Daerah

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem pemberdayaan masyarakat yang inklusif, kolaboratif, dan berkeadilan di seluruh Indonesia.

Kegiatan Kemenko PM di Ponpes, Matholi’ul Anwar, Karanggeneng, Lamongan. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com).