Pixel Codejatimnow.com

Bulan Desember Ini Mungkin Bullish bagi Bitcoin, Ini Alasannya

Editor : Zaki Zubaidi  
ilustrasi
ilustrasi

jatimnow.com - Para pelaku pasar kripto menjelang akhir tahun ini akan memantau dengan cermat pola historis yang menunjukkan bahwa Desember bisa menjadi bulan bullish bagi Bitcoin (BTC).

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, melihat ada kemungkinan besar Bitcoin akan melanjutkan lintasan kenaikannya pada bulan Desember mendatang. Setelah sebelumnya menutup Oktober dengan kenaikan 28,5% dan diproyeksikan berakhir pada bulan November dengan kenaikan 7,18%.

"Menganalisis musiman BTC, menjadi jelas bahwa jika bulan Oktober dan November ditutup dengan positif, maka bulan Desember cenderung mengikutinya. Tren ini bukanlah hal baru, karena data historis menunjukkan pola serupa selama satu dekade terakhir," kata Fyqieh.

Fyqieh menjelaskan pada tahun 2015, setelah penutupan bulan Oktober dan November dengan positif 33,1% dan 19,8%, BTC melonjak sebesar 14,1% pada bulan Desember. Tahun 2016 dan 2017 menunjukkan peningkatan yang lebih luar biasa, dengan imbal hasil positif di bulan Desember masing-masing sebesar 29,2% dan 38,8%.

Sementara, pada tahun 2020, setelah kenaikan bulan Oktober dan November sebesar 28,1% dan 42,9%, BTC melonjak sebesar 47,8% pada bulan Desember, menunjukkan tren historis yang konsisten. Pola ini yang diharapkan akan terulang pada tahun 2023.

Secara statistik, kuartal terakhir tahun ini telah terbukti menjadi salah satu kuartal yang paling menguntungkan bagi pasar kripto. Saat ini, kuartal IV tahun 2023 telah berakhir dengan kenaikan sebesar 37,7%, menandai potensi yang kedelapan kalinya dalam 13 tahun terakhir di mana kemungkinan besar akan ditutup dengan catatan positif," ungkap Fyqieh.

Dengan wawasan sejarah ini, semua mata tertuju pada Bitcoin karena komunitas kripto sangat menantikan apakah tren ini akan terus berlanjut, menjadikan Desember 2023 sebagai bulan yang tak terlupakan bagi para penggemar.

Baca juga:
Harga Bitcoin Kembali Bergairah, Potensi Tren Bullish Kembali

Faktor Pendorong

Fyqieh menjelaskan ada beberapa faktor pendorong yang bisa menguatkan harga Bitcoin di bulan Desember mendatang. Fokus utama pelaku pasar masih akan seputar pembaruan berita terkait ETF Bitcoin spot, sikap The Fed dan situasi makroekonomi lainnya.

"Spekulasi terhadap ETF Bitcoin spot diprediksi masih kuat, jika mengacu pada potensi disetujui pada Januari 2024, sehingga dapat memberikan dampak signifikan terhadap harga Bitcoin karena menciptakan FOMO di kalangan investor retail. Selain itu, situasi makroekonomi dan sikap dovish The Fed akan menjadi faktor penting. Jika positif akan ada pelemahan dolar AS, investor mungkin lebih cenderung untuk mengalokasikan dana ke aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin," jelasnya.

Baca juga:
Analisis Penurunan Harga Bitcoin: Potensi Pembelian di Tengah Volatilitas Pasar

Selain itu, Fyqieh menyoroti pertumbuhan kapitalisasi pasar stablecoin Tether (USDT) sebagai indikasi lain bahwa investor institusional mengalihkan fiat mereka ke stablecoin dan akan berpotensi mengubahnya menjadi kripto lain, seperti Bitcoin. Kemudian, kenaikan biaya transaksi Bitcoin baru-baru ini sebagai bukti lebih lanjut dari bullish.

Dari analisis teknikal, harga BTC terus-menerus gagal untuk melampaui zona resistensi antara US$ 38.825 dan US$ 38.942 sejak menembus resistensi di sekitar US$ 35.400. Selain itu, BTC telah menemukan basis dukungan yang kuat pada level yang sama seperti sebelumnya, yang mengindikasikan penembusan mungkin akan terjadi.

"BTC sedang berusaha bertahan di atas US$ 38.000, karena harga sedang menuju kisaran tinggi di sekitar US$ 37.991. Oleh karena itu, akhir pekan mendatang bisa menjadi sangat penting dan mungkin berdampak besar pada penutupan tahunan,” tutup Fyqieh.