Pixel Codejatimnow.com

Warga Sumuragung Baureno Wadul DPRD Bojonegoro soal Transparansi CSR PT WBS

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Misbahul Munir
Warga Desa Sumuragung Kecamatan Baureno saat mendatangi Kantor DPRD Bojonegoro. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Warga Desa Sumuragung Kecamatan Baureno saat mendatangi Kantor DPRD Bojonegoro. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Ratusan warga Desa Sumuragung Kecamatan Baureno kembali menggelar aksi damai dengan mendatangi Kantor DPRD Bojonegoro, Selasa (29/11/2023).

Aksi tersebut merupakan buntut dari ketidakpuasan warga dengan pemerintah desa (Pemdes) setempat yang tidak transparan dalam pengelolaan keuangan yang berkaitan dengan dana kompensasi dari perusahaan tambang kapur (Galian C) PT Wira Bhumi Sejati.

Warga membentang spanduk yang bertuliskan 'Bebaskan 3 warga kami, dan usut tuntas dana kompensasi dari PT WBS ke Pemdes Sumuragung', dan 'Kembalikan jalan desa dan selamatkan alam tempat hidup kami'.

Perwakilan warga Afandi mengungkapkan bahwa aksi damai di kantor DPRD Bojonegoro ini untuk menyampaikan aspirasi pada DPR agar memfasilitasi warga untuk mempertanyakan transparansi keuangan dana konpensasi (CSR) yang diterima dari PT WBS.

"Karena setiap kami menggelar aksi di desa menanyakan terkait transparansi pihak desa (kepala desa) selalu bungkam," ujar Afandi.

Menurut warga, selama perusahaan tambang PT WBS beroperasi ada dana miliaran yang telah diberikan kepada pihak Pemdes, namun tidak jelas peruntukkannya.

Baca juga:
Ratusan Warga Sidoarjo Geruduk Rumah Penjual Miras, Ricuh karena Dilempar Uang

"Dari tambang kami sebagai warga terdampak tidak pernah mendapat kompensasi, kalau sebagai warga Sumuragung iya (sebagian dari) kami pernah dapat beras antara 25 sampai 35 kilogram. Di sini kami ingin menyampaikan kepada pihak terkait agar melakukan klarifikasi atas uang kompensasi sekitar senilai Rp7 miliar, sebab selama ini kami melakukan aksi di desa tidak mendapat akses untuk mengklarifikasi hal itu, uang nya digunakan untuk apa," sambungnya.

Warga juga meminta untuk memperbaiki jalan desa yang menjadi akses menuju kebun. Kemudian meminta kepada dinas terkait untuk meninjau langsung kondisi tambang. Karena dampak aktivitas pertambangan sudah merusak alam dan lingkungan. Sehingga perlu adanya peninjauan ulang terkait izin operasional tambang tersebut.

Dalam menyampaikan aspirasinya warga diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Sukur Priyanto dan Mitroatin serta anggota DPRD C Ahmad Supriyanto.

Baca juga:
Warga Margourip Kediri Demo Tolak Truk Pasir, Jalan Rusak Hingga Memakan Korban

Sukur berharap polemik tambang kapur di Desa Sumuragung Kecamatan Baureno ini dapat segera selesai dan warga dapat kembali menjalankan aktivitasnya dengan damai dan tenang.

Oleh sebab itu dalam waktu dekat DPRD Bojonegoro akan memanggil seluruh stakeholder yang terlibat untuk klarifikasi dan diskusi bersama agar permasalahan ini dapat segera selesai.

"Dalam waktu dekat, kita akan mengundang Pemdes, PT Wira Bhumi Sejati, Pak Camat dan seluruh stakeholder yang terlibat. Saya berharap persoalan di Sumuragung ini tidak tertunda lagi dan segera selesai. Pemdes harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang menjadi tuntutan warga, kalau tidak bisa harus diproses sebagaimana mestinya," kata Sukur.