Pixel Codejatimnow.com

Wagub Emil Bertemu Maskapai Penerbangan, Pantau Rencana Operasional Bandara Dhoho Kediri

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (tengah). (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (tengah). (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bertemu dan melakukan dialog dengan sejumlah maskapai penerbangan serta kepala daerah di wilayah Kediri dan sekitarnya, Kamis (30/11/2023) malam. Pihaknya ingin memastikan rencana operasional Bandara Dhoho Kediri.

"Menurut saya pertemuan ini baik, karena menghadirkan maskapai-maskapai yang nantinya tentu menjadi pengguna di bandara ini. Tadi cukup lengkap maskapai yang hadir, tadi juga dijabarkan petanya bagaimana lokasi bandara ini sangat strategis untuk menjangkau berbagai kabupaten/kota yang ada di wilayah Kediri," katanya.

Namun, Emil masih enggan membocorkan lebih detil terkait siapa saja maskapai yang hadir malam itu. Juga rute yang akan dilayani oleh Bandara Dhoho Kediri.

Lebih jelas, hari ini Gubernur Jawa Timur Khofifah akan melalukan peninjauan langsung dan menjelaskan persiapan operasinal bandara internasional di wilayah barat Sungai Brantas Kediri tersebut.

Tapi Emil memastikan jangkauan bandara ini akan sangat baik mulai dari Kediri, Nganjuk, Blitar, Tulungagung, bahkan hingga Madiun maupun Ponorogo. Keberadaan bandara ini bisa melayani penumpang di wilayah Mataraman atau Selingkar Wilis.

Emil mengatakan, pembangunan bandara ini juga sudah lama diharapkan. Dari paparan yang diberikan, sejarah rencana pembangunan bandara ini sejak 2016, bupati dan wali kota di wilayah Mataraman memiliki kesamaan niat dan tekad serta kesatuan langkah untuk memohon ke pemerintah pusat agar diperkenankan kawasan Mataraman dibuka penerbangan sipil.

Baca juga:
PAN Tak Tertarik Bahas Nama Emil Dardak di Pilgub Jatim 2024

Pihaknya juga terima kasih ke semua pihak yang mendukung bandara ini, termasuk Presiden Joko Widodo, kemudian atas kerja keras Bapak Luhut Binsar Pandjaitan yang saat itu menjadi Menko Polhukam untuk kemudian memperjuangkan aspirasi kepala daerah di 2016 serta Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, bahwa hasil rapat saat itu memungkinkan bandara dibangun.

Dirinya juga menambahkan, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga sangat memperhatikan detail pelaksanaan pembangunan bandara ini.

Saat peletakan batu pertama pembangunan bandara juga sudah dijelaskan bahwa konektivitas di selatan Jawa punya nilai strategis yang luar biasa untuk mencapai pemerataan pembangunan, mengurangi kesenjangan dan menyejahterakan masyarakat.

Baca juga:
Pertemuan PDIP Jatim dan Khofifah soal Pilgub Jatim 2024, Siapa Bacawagub?

"Beliau sangat ingin melihat kawasan selatan Jawa Timur ini diakselerasi pembangunannya, apalagi kalau bukan konektivitas udara. Bandara ini, kalau ditotal seluruh wilayah mataraman ada 13 kabupaten/kota itu mencapai 10 juta penduduk, jadi besar sekali dan sangat layak memiliki bandara," jelasnya.