Pixel Codejatimnow.com

Sukses Kelola Aset, Durensewu Kondang jadi Desa Wisata di Pasuruan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahaddiini HM
Salah satu obyek wisata Telogo Sewu yang memberikam kontribusi dengan menyerap pengangguran di lingkungan sekitar. (Foto-foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)
Salah satu obyek wisata Telogo Sewu yang memberikam kontribusi dengan menyerap pengangguran di lingkungan sekitar. (Foto-foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

jatimnow.com - Desa Durensewu, Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan dikenal sebagai desa wisata. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tempat wisata dan banyak dikunjungi wisatawan luar daerah.

Sunadi (42), Sekretaris Desa Durensewu menjelaskan hal ini adalah gambaran dari keberhasilan inovasi tata kelola pemanfaatan tanah aset desa.

"Alhamdulillah, Desa Durensewu sebagai desa percontohan atas keberhasilan inovasi karena berhasilnya kita mengelola tanah aset desa. Pertumbuhan desa sangat pesat semenjak Pak Kepala Desa menjabat tiga periode ini," terangnya kepada jatimnow.com, Jumat (8/12/2023).

Sunadi melanjutkan, pengelolaan tanah aset desa sebagai bagian inovasi mengenai hasil kesepakatan kerja sama dengan pihak terkait seperti restoran, kolam renang dan pabrik di Desa Durensewu.

"Di sini tanah aset desa meski tidak luas, tapi dapat menghasilkan kas untuk desa. Misal tanah aset desa di pabrik sepatu atau restoran seperti Mang Engking dan Makoya bagian parkiran," imbuhnya.

Sunadi, Sekretaris Desa Durensewu Kecamatan Pandaan Pasuruan. Sunadi, Sekretaris Desa Durensewu Kecamatan Pandaan Pasuruan. 

Ia menambahkan banyaknya obyek wisata di Desa Durensewu juga turut ambil dalam kontribusi untuk pembangunan desa.

Baca juga:
21 Inovasi Pengelolaan Posyandu Desa Junrejo Kota Batu Raih Bangga Kencana Jatim

"Wisata-wisata di Durensewu yang tidak ada sangkut pautnya dengan tanah aset desa, seperti kolam renang Telogo Sewu, Masjid Merah juga memberikan kontribusi untuk memajukan desa. Dari kontribusi yang didapat kita bagi secara merata di 7 dusun desa Durensewu, antara lain dusun Bakalan, Durensewu, Genengan, Jonggan, Klagen, Sukorame, Genengan dan Mendalan," tambahnya.

Menurut penuturan Sunadi, adanya inovasi tata kelola pemanfaatan tanah aset desa, juga berdampak pada kesejahteraan warga desa karena dirasa mampu mengurangi pengangguran.

"Adanya kebijakan tata kelola aset Desa Durensewu ini mampu mengentaskan penggangguran sekitar 40 persen dari jumlah keseluruhan penduduk desa yang berjumlah 7.000 jiwa," ungkapnya.

"Seperti pabrik sepatu yang ada di sini, ada lahan tanah kas desa juga karena kita mempertimbangkan nilai pengangguran di Durensewu. Inves masuk di kas desa. Alhamdulillah, wisata-wisata juga pabrik di sini dapat membantu mengurangi pengangguran dengan mempekerjakan warga sekitar," jelasnya.

Baca juga:
Sanggar Tari Sari Kalam Banjarkematren Sidoarjo, jadi Kontrol Sosial Birokrasi Desa

Sunadi berharap, inovasi tata kelola aset tanah desa dapat terus diupayakan di desa Durensewu sebagai desa wisata dan desa percontohan bagi desa lainnya agar desa Durensewu semakin berkembang.