Pixel Code jatimnow.com

RSUD dr Harjono Ponorogo Sediakan Rawat Inap dan Konsultasi Kejiwaan untuk Caleg Depresi

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ahmad Fauzani
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo telah menyiapkan layanan kesehatan jiwa untuk caleg depresi. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo telah menyiapkan layanan kesehatan jiwa untuk caleg depresi. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

 

jatimnow.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo telah menyiapkan layanan kesehatan jiwa, termasuk rawat inap dan konsultasi, untuk calon legislatif (Caleg) yang mungkin mengalami depresi menjelang Pemilu 2024.

RSUD dr Harjono menyediakan total 35 tempat tidur untuk penanganan masalah kejiwaan, dengan 20 tempat tidur di ruang jiwa terpadu dan 15 tempat tidur dirawat inap Eria khusus untuk kasus kejiwaan ringan.

“Kami di RSUD dr Harjono Ponorogo Sudah dilengkapi dengan ruang rawat inap jiwa,”
ujar dokter spesialis kedokteran jiwa RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Andri Nurdiyana Sari, Selasa (12/12/2023)

Dimana, seandainya nanti caleg mungkin mengalami gangguan jiwa berat misal depresi atau sikotik, RSUD dr Harjono siap merawat. Tidak hanya yang berat. Juga yang sedang maupun ringan.

“Yang ringan itu seperti pusing, gangguan lambung susah tidur yang berkepanjangan. Banyak orang tidak ngeh. Sebenarnya ya gangguan kejiwaan kategori ringan,” katanya.

Baca juga:
Sumbangan PAD RSUD dr Harjono Ponorogo Meningkat Pesat, Capai Rp170 Miliar

Menurutnya, bahwa untuk kategori ringan bisa dirawat di ruang VIP Eria. Untuk VIP Eria disediakan 15 bed.

“Sebelumnya memang pernah menangani caleg gagal. Namun tidak yang berat. Hanya saja beberapa caleg gagal yang datang dengan keluhan susah tidur, nafsu berkurang, muntah,” tegasnya.

Dia menjelaskan bahwa yang ringan perawatan bersama dengan yang lain. Misal dengan penyakit dalam, saraf.

Baca juga:
Kondisi Terkini Bayi Tanpa Anus di Ponorogo Pascaoperasi Kolostomi

“Dulu ada yang rawat inap tapi tidak banyak 1 sampai 2 orang saja,” bebernya.

Namun, dia mengaku bahwa caleg yang menderita depresi ringan tidak langsung setelah gelaran pemilu. Bisa beberapa bulan setelahnya.

“Dulu itu ringan sih. Tidak berat sampai mau bunuh diri jaluki sasi. Ya cuma tidak bisa tidur, lambung dan lain sebagainya,” pungkasnya.