Pixel Codejatimnow.com

Lokasi Rawan Macet di Kota Kediri saat Libur Nataru, Ini Rekayasa Arus Lalu Lintasnya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Simpang empat alun-alun Kota Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Simpang empat alun-alun Kota Kediri. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Satlantas Polres Kediri Kota mulai memetakan titik rawan kemacetan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Pihaknya sudah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas dan personel untuk tetap siaga di lokasi-lokasi ini.

Kasatlantas Polres Kediri Kota AKP Andhini Puspa Nugraha mengatakan, simpang empat Mrican dan simpang empat Alun-Alun Kota Kediri menjadi lokasi yang diprediksi rawan macet ketika libur Natal dan Tahun Baru nanti.

Menurutnya, di simpang empat Mrican rawan kemacetan karena ketika kendaraan menuju ke arah timur kondisi jalan sempit dan ada pembangunan Jembatan Jongbiru - Mrican yang sampai saat ini masih berjalan.

"Lalu di Jalan Gatot Subroto, kondisi jalan sempit tidak ada bahu jalan, banyak parkir mobil yang memakan badan jalan. Jadi memang agak padat, tapi tidak terjebak dan kendaraan masih tetap berjalan merayap," ujar Andhini, Jumat (15/12/2023).

Di simpang empat Alun-Alun Kota Kediri, lanjut dia, akan mengalami kepadatan arus lalu lintas dari arah Tulungagung yang akan menuju ke Kota Kediri yaitu Jalan Urip Sumoharjo, kemudian Jalan PB Sudirman yang mana kondisi jalan sempit, sedikit bergelombang dan banyak parkir kendaraan di sisi kanan kiri jalan.

Saat ini pihaknya juga sudah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas dengan memprioritaskan atau fokus yang pertama membantu Polres Kediri untuk mengurai kepadatan di simpang tiga Mengkreng dengan mengalihkan kendaraan roda empat menuju Surabaya ke dua alternatif yaitu via Nganjuk melalui simpang empat Semampir ke barat maupun via Kunjang atau Pare melalui simpang empat Semampir ke timur.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan yang dapat mengakibatkan kemacetan di simpang tiga Mengkreng.

"Kita rekayasa dari simpang tiga Jetis arah selatan belok ke kanan, jadi biar kendaraan kalau ke Surabaya ada jalur alternatif lewat Pare dan Kunjang. Tetapi, roda dua tetap diperbolehkan untuk melintas ke arah kota," tambahnya.

Baca juga:
5 Rekomendasi Destinasi Wisata Libur Nataru di Kota Batu

Andhini menyebut, dengan dibukanya kembali Jembatan Alun-Alun Bandar Kota Kediri beberapa bulan lalu bisa membawa dampak untuk mengurai kemacetan dan kepadatan kendaraan karena di tahun sebelumnya jembatan tersebut ditutup total lantaran dalam proses pembangunan.

Hal itu membuat arus lalu lintas kendaraan mengalami peningkatan hingga kemacetan di Jalan Dhoho Kota Kediri.

"Selain Jembatan Bandar Ngalim, kami juga mengarahkan jalur alternatif melalui Jembatan Brawijaya dan Jembatan Semampir," jelasnya.

Pelaksanaan rekayasa lalu lintas ini sifatnya situasional dan menyesuaikan kondisi di lapangan nantinya seperti apa dan kapan jalur harus ditutup ataupun dialihkan. Begitu juga sebaliknya mana yang harus dibuka dan dinormalkan kembali.

Baca juga:
Prediksi Puncak Arus Lalu Lintas Gelombang Kedua Libur Nataru di Jawa Timur

Pihaknya juga sudah mempersiapkan sarana prasarana pendukung seperti penghalang air (waterbarier), kerucut (cone), alat pemberi syarat lalu lintas (Apil) maupun rambu penunjuk jalan. Termasuk personel yang siap siaga.

"Intinya saya sudah siapkan personel dan semua sarana prasarananya dalam kondisi siap pakai dan sudah siapkan tim urai untuk antisipasi kepadatan yang mana tim tersebut menggunakan roda dua supaya lebih efektif dan efisien," tandasnya.