Pixel Codejatimnow.com

Bawaslu Kota Batu Gandeng Jurnalis Tangkal Hoaks Jelang Pemilu 2024

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Gerhana
Kegiatan Bawaslu Kota Batu dengan para jurnalis di Kota Batu yang tergabung di Masyarakat Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) untuk menangkal informasi sesat atau hoaks mendekati Pemilu 2024. (Foto: Gerhana/jatimnow.com)
Kegiatan Bawaslu Kota Batu dengan para jurnalis di Kota Batu yang tergabung di Masyarakat Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) untuk menangkal informasi sesat atau hoaks mendekati Pemilu 2024. (Foto: Gerhana/jatimnow.com)

jatimnow.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Batu menggandeng para jurnalis di Kota Batu, Jawa Timur yang tergabung di Masyarakat Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) untuk menangkal informasi sesat atau hoaks. Hal ini dalam rangka menjelang tahun politik mendekati Pemilu 2024.

Kordiv Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kota Batu Yogi Eka Chalid mengatakan, kualitas pemilu semakin baik ketika mendapat pengawasan dari banyak pihak.

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen menyediakan keterbukaan akses informasi kepada awak media.

Menurutnya, upaya yang ada menjadi bentuk pengawasan jalannya proses pemilihan secara partisipatif bersama.

"Ini menjadi hal yang positif, dimana semakin banyak pihak yang ikut mengawasi maka berkualitas pesta demokrasi kita," kata Yogi pada Jumat (15/12/2023).

Baca juga:
Bawaslu Bangkalan Buka Pendaftaran Calon Panwascam, Ini Mekanismenya

Perwakilan PWI Jatim, Mahmud Suhermono menyampaikan, akses informasi yang saat ini luas seperti di media sosial (medsos) tidak mesti valid.

Ia menegaskan, jika situasi inilah yang perlu diwaspadai saat Pemilu 2024, agar para pemilih jangan sampai menerima informasi sesat.

Baca juga:
Aktivis Surabaya Ini Laporkan Ketua KPU ke Polda Jatim, Begini Alasannya

Oleh karena itu, Mahmud mengimbau kepada masyarakat untuk juga mengakses informasi dari media massa.

"Ada perbedaan, mana informasi yang disebar lewat medsos atau media massa. Produk jurnalistik dari media massa bisa dipertanggungjawabkan dibandingkan dengan medsos," katanya.