jatimnow.com - Pelukis muda asal Surabaya, Ariel Ramadhan, menggelar pameran tunggal yang diberi titel Metamorfosis di ARTS.ID, Jl. Lombok 10 Surabaya. Pameran Ariel kali ini merupakan pameran tunggal ke 5 sejak dirinya berkarier sebagai pelukis.
Menurut kurator pameran, Arik S. Wartono, pameran yang digelar sejak 13 Desember 2023 hingga 13 Januari 2024 ini juga menjadi bagian dari Biennale Jatim X (10).
"Dalam.pameran tunggal Metamorfosis, Ariel Ramadhan menampilkan 24 karya. Jumlah 24 sekaligus menjadi tanda usia Ariel dimana saat opening pameran 13 Desember kemarin usianya tepat 24 tahun," kata Arik S Wartono, Minggu (17/12).
Lebih detil Arik merinci 23 karya lukisan kanvas berbagai ukuran. Lukisan terkecil yang terdiri dari 4 panel kanvas masing-masing berukuran 30x30 cm. Sedang karya terbesar dengan media cat akrilik di atas kanvas berukuran 120 x 200 cm.
"Selain 23 karya lukis, ada satu karya seni instalasi berupa kotak yang menyerupai kotak surat yang biasa digunakan dalam pileg, pilpres maupun pilkada. Jadi total keseluruhan karya yang dipamerkan ada 24 karya," jelasnya.
Kurator sekaligus pendiri Sanggar DAUN itu mengungkapkan, yang menarik dari pameran yang bertajuk "Metamorfosis" ini Ariel Ramadhan telah memiliki kesadaran untuk terus mengevaluasi setiap prosesnya, memilih dan memilah setiap kritik dan saran dari berbagai pihak yang telah memberi masukan berharga untuk proses kreatifnya.
"Dalam proses ini Ariel Ramadhan telah mulai menyadari tentang retrospektif, meski tentu pameran ini masih terlalu jauh untuk disebut sebagai pameran retropeksi, yakni sebuah pameran seni yang berisi sejarah perjalanan seorang seniman yang telah diakui eksistensinya sebagai seorang maestro di bidangnya," ujarnya.
Baca juga:
Siswa SMK di Bangkalan Ciptakan Alat Pendeteksi Bencana
Arik juga mereview perjalanan Ariel yang merupakan salah satu siswa Sanggar DAUN itu dalam berkarir di dunia seni lukis. Ariel memulai debut pameran tunggal pertamanya bertema "Pinisi And The Other Ships”, di Hotel Horison, Jalan Kalimantan 12-A GKB, Gresik pada 4 hingga 18 Januari 2020.
"Sejak saat itu Ariel bertekad secara sadar untuk memilih dunia seni khususnya seni rupa sebagai jalan hidupnya, Dalam tiga tahun terakhir sejak Januari 2020 hingga Desember 2023, Ariel telah menggelar lima kali pameran tunggal serta 25 kali pameran bersama baik di dalam dan di luar negeri," beber Arik.
Baca juga:
Cara Industri Kosmetik di Indonesia Naik Kelas
Arik menambahkan jika melihat karya-karya Ariel sejak tahun 2013 hingga sebelum pameran tunggal pertamanya tahun 2020, karya-karyanya lebih didominasi objek-objek naif yang dia tampilkan secara naif pula, khas karya anak-anak yang beberapa karyanya dalam periode ini bahkan mulai mendapatkan apresiasi berupa penghargaan dari berbagai galeri seni dan lembaga internasional penyelenggara kompetisi seni rupa anak (children art competition) internasional.
Kemudian tahun 2019 ketika Ariel mulai menyiapkan pameran tunggal pertama awal 2020, karya-karya Ariel lebih menggunakan teknis dengan media cat air di atas kertas. Lalu pertengahan 2020 menjelang pameran tunggalnya kedua, Ariel mulai eksplorasi karya-karya media kanvas, diawali dengan teknik cat air kemudian berkembang eksplorasi media cat akrilik dan percobaan berbagai media campuran (mix media).
"Saat mengerjakan projek mix media ini, Ariel memungut langsung sampah plastik mulai bungkus bekas mie instan, sampo, makanan dan minuman di Pantai Kenjeran. Karyanya ini kemudian diberi tema "Sampah Laut" dan dipamerkan dalam pameran tunggalnya bertajuk "Laut Lestari" di Kayoene Cafe dan Gallery, Surabaya, tahun 2021 lalu," pungkas Arik.