Pixel Codejatimnow.com

Refleksi Akhir Tahun, Lapas Kelas IIA Bojonegoro Gelar Tausiyah untuk Warga Binaan

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Misbahul Munir
Suasana hidmat pengajian di Lapas Bojonegoro (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Suasana hidmat pengajian di Lapas Bojonegoro (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Refleksi akhir tahun Lapas Kelas II A Bojonegoro menggandeng Kantor Kementrian Agama (Kemenag) menggelar pengajian dan doa bersama warga binaan pemasyarakatan (WBP), Sabtu (30/12/2023).

Kegiatan yang bertajuk Merubah Diri menjadi Lebih Baik dan Bermanfaat' itu diisi tausyiah keagamaan oleh Kasi PD Pontren Kemenag Bojonegoro Kiai Sun'an.

Kegiatan ini merupakan bagian pembinaan mental dan kerohanian bagi para warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Kasi PD Pontren Kemenag Bojonegoro, Kiai Sun'an mengapresiasi inisiasi kegiatan kerohanian tersebut. Ia juga mengaku salut atas perhatian Lapas Bojonegoro terhadap para warga binaannya, agar ke depan dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik.

"Saya salut dengan kegiatan ini, bahwa harapan saya dengan kegiatan ini, para warga binaan atau santri disini dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sadar dan kembali menjadi fitrahnya sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kehilafan sehingga bertaubat kepada Allah SWT, " ujar Kiai Sun'an.

Kiai Sun'an juga mengaku terharu melihat para warga binaan yang begitu khusuk mendengarkan apa yang ia sampaikan. Sesekali ia mendapati para warga binaan menyeka air mata dan nampak merenungi kesalahan yang telah diperbuatnya.

Baca juga:
Narapidana Teroris di Lapas Kelas 2A Bojonegoro Bebas Bersyarat

"Kami dari Kementrian Agama siap bersinergi dengan Lapas Bojonegoro. Saya menyakini bahwa dengan pembinaan yang baik dan secara rutin dapat menyadarkan mereka dan ke depan menjadi pribadi yang lebih baik," tandasnya.

Kiai Sun'an memberikan nasehat kunci hidup bahagia, yakni dengan mengamalkan 4M, yakni Muahadah atau kembali menjadi hamba yang kepada Allah dan Muhasabah atau mengoreksi terhadap perbuatan sikap dan kesalahan. Kemudian Murokobah yaitu merasakan kehadiran Allah di dalam segala kondisi, serta yang teraktir yakni Mujahadah atau bersungguh-sungguh ingin berubah menjadi pribadi yang labih baik.

Sementara itu, Kalapas kelas IIA Bojonegoro Sugeng Indrawan menjelaskan bahwa kegiatan refleksi ini merupakan bagian dari pembinaan mental melalui kegiatan kerohanian dan keagamaan.

Baca juga:
165 Napi Lapas Kelas IIA Bojonegoro Dapat Remisi Idul Fitri 2024

Kegiatan ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan dengan melibatkan seluruh warga binaan. Ke depan kegiatan seperti ini akan masif dilakukan, baik bekerjasama dengan Kemenag, MUI bahkan juga lintas instansi lainnya.

"Semoga dengan mendapatkan siraman rohani melalui pengajian ini dapat mengetuk hati mereka untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik," pungkasnya.