Pixel Codejatimnow.com

Mortir Meledak di Bangkalan, Sisa Pertempuran Jembatan Merah Surabaya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Fathor Rahman
Para tersangka ledakan mortir di Bangkalan. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)
Para tersangka ledakan mortir di Bangkalan. (Foto: Fathor Rahman/jatimnow.com)

jatimnow.com - Mortir sebanyak 4 buah dari dalam laut yang diangkut oleh 4 penyelam mengakibatkan ledakan dahsyat di Desa Banyuajuh Kecamatan Kamal, Bangkalan. Akibatnya satu orang tewas dalam peristiwa iktu

Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo mengatakan, asal mula mortir diduga merupakan senjata sisa perang kemerdekaan di Surabaya. Tepatnya perang yang terjadi di pertempuran Jembatan Merah.

"Dugaan kami itu senjata sisa perang kemerdekaan di Surabaya atau Jembatan Merah," ujar AKP Heru, Minggu (31/12).

Benda yang diduga peluru mortir sebanyak 4 buah itu ditemukan oleh 4 penyelam yakni MJ (51), MR (41), SG (43) dan AU (28) yang kini jadi tersangka. Keempat penyelam ini sehari-hari mencari besi di dalam laut.

Diketahui, mortir ditemukan pertama kali pada Minggu, 24 Desember 2023 lalu di kedalaman 15 meter. Di hari itu, para penyelam awalnya hanya menemukan mortir satu buah. Mortir tersebut berhasil ditemukan dengan alat pendeteksi berupa magnet yang digunakan para penyelam.

Baca juga:
Kronologis Penemuan Mortir hingga Meledak di Bangkalan, Dihargai Rp500 Ribu

Mortir seberat 100 kilogram itu sulit diangkat ke permukaan sehingga tersangka MJ dan MR harus turun ke dasar laut untuk mengikat mortir menggunakan tali.

"Lalu tersangka SG dan AU yang menarik mortir itu dengan tali ke atas perahu kayu," kata AKP Heru.

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 4 Kok Tega Ya?

Setelah berhasil mendapatkan mortir di hari minggu, para penyelam kembali mencari benda serupa dan berhasil menemukan 3 buah mortir di hari Rabu (27/12/2023).

Para penyelam berhasil mengumpulkan 4 mortir itu lalu menjualnya ke MI (44) seharga Rp500 ribu per buah. Selanjutnya barang itu dijual kembali oleh MI ke MH (43) pemilik besi tua yang rumahnya kini ambruk akibat ledakan mortir itu.