Pixel Codejatimnow.com

Kronologis Penemuan Mortir hingga Meledak di Bangkalan, Dihargai Rp500 Ribu

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Fathor Rahman
Proses evakuasi sisa mortir di Bangkalan. (Foto: dok.jatimnow.com)
Proses evakuasi sisa mortir di Bangkalan. (Foto: dok.jatimnow.com)

jatimnow.com - Mortir yang meledak di Desa Banyuajuh Kecamatan Kamal, Bangkalan berasal dari dalam laut Selat Madura. Ditemukan pertama kali pada Minggu, 24 Desember 2023 lalu di kedalaman 15 meter.

Di hari itu, para penyelam awalnya hanya menemukan mortir satu buah. Mortir tersebut berhasil ditemukan dengan alat pendeteksi berupa magnet yang digunakan para penyelam.

Mortir seberat 100 kilogram itu sulit diangkat ke permukaan sehingga tersangka MJ dan MR harus turun ke dasar laut untuk mengikat mortir menggunakan tali.

"Lalu tersangka SG dan AU yang menarik mortir itu dengan tali ke atas perahu kayu," kata Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo, Minggu (31/12/2023).

Setelah berhasil mendapatkan mortir di hari minggu, para penyelam kembali mencari benda serupa dan berhasil menemukan 3 buah mortir di hari Rabu (27/12/2023).

Baca juga:
Mortir Meledak di Bangkalan, Sisa Pertempuran Jembatan Merah Surabaya

Para penyelam berhasil mengumpulkan 4 mortir itu lalu menjualnya ke MI (44) seharga Rp500 ribu per buah. Selanjutnya barang itu dijual kembali oleh MI ke MH (43) pemilik besi tua yang rumahnya kini ambruk akibat ledakan mortir itu.

Mortir sebanyak 4 buah itu lalu disimpan digudang milik MH. Mereka tak mengetahui benda itu merupakan senjata aktif. Lalu pada Jumat pagi (29/12) salah satu pegawai gudang yakni S melakukan pengelasan lempeng baja di atas mortir tersebut.

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Nomor 4 Kok Tega Ya?

Tak lama kemudian mortir mengeluarkan asap dan api. S berusaha memadamkan api namun tak berhasil. Ia pun berhasil keluar gudang dan menyelamatkan diri sebelum mortir meledak.

"Semua pelaku yang terlibat sudah kami amankan," terang Heru.