jatimnow.com - Sebuah sumur bor milik warga Desa Kadur, Dusun Kadur Barat, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan menyemburkan air yang bercampur gas. Semburan tersebut disertai tekanan tinggi hingga 15 meter dari permukaan tanah.
Pemilik lahan, Junaidi mengatakan pengeboran dilakukan karena di tempat itu terjadi kekeringan parah. Sehingga, ia berinisiatif mengebor agar bisa mendapatkan sumber air untuk keluarga dan warga sekitar.
"Karena memang kemarau saya berencana ngebor mencari sumber air," ujarnya, Minggu (31/12/2024).
Ia juga mengatakan, pengeboran dilakukan selama 15 hari dengan kedalaman 141 meter itu semula tak terjadi keanehan. Hanya saja di hari ke-12, saat pengeboran dilakukan suhu tanah dan pasir cukup dingin.
"Lalu saya coba pasang mesin di hari ke-15 untuk menyedot air. Namun tak lama dipasang mesin mati," imbuhnya.
Setelah mati selama beberapa menit, mesin tersebut pun meluncur keluar sumur disertai air yang memiliki tekanan cukup tinggi.
Baca juga:
Pendaftar KPPS Pilbup Pamekasan Capai 9 Ribu Orang
"Airnya licin tapi rasanya tidak asin," ucapnya.
Akibat temuan itu ia melaporkan ke instansi terkait agar diteliti lebih lanjut. Sebab ia khawatir kemunculan air dan gas itu akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu, Staf Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Provinsi Jatim Gabriel Listyawan menilai, dari hasil analisa sementara, jumlah gas yang terkandung di dalam air itu cukup banyak.
Baca juga:
Lestarikan Budaya, Ratusan Warga Desa Padelegan Pamekasan Ikuti Petik Laut
"Kami mengimbau agar masyarakat tak mendekati sumur itu karena kandungan gasnya cukup banyak. Kami sarankan agar menghentikan aktivitas pengeboran selama beberapa minggu hingga kandungan airnya normal," jelasnya.
Meski begitu, ia menyebut jika air yang keluar dari sumur itu masih cukup aman digunakan untuk mandi dan mencuci.
"Tapi tidak untuk dikonsumsi sementara waktu," pungkasnya.