jatimnow.com - Direktur Eksekutif DPW PAN Jatim Kurnia Setiadi angkat bicara usai kantornya didemo sekelompok pemuda yang mengatasnamakan dirinya Persatuan Santri Jawa Timur, Kamis (4/1/2023).
Menurut Kurnia, tuntutan Persatuan Santri Jawa Timur di depan kantornya adalah hal yang biasa karena kepentingan Pilpres 2024. Pihaknya menilai dalam aksi tersebut, ada motif politik untuk menjatuhkan partainya di hadapan publik.
"Sebenarnya ndak ada yang terlalu spesial karena ini memang imbas dari situasi kontestasi politik Pemilu sama menjelang Pilpres," kata Kurnia, di Kantor PAN Jatim, Jalan Darmokali, Surabaya.
Persatuan Santri Jawa Timur membeber tuntutan didepan Kantor PAN Jatim. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow/com)
Selain itu, aksi tersebut juga ia nilai sebagai upaya untuk kembali menyudutkan PAN dan Ketumnya Zulkifli Hasan. Ia mengaku, beberapa ulama yang telah ia kunjungi menjelaskan, pernyataan Zulhas yang dituduhkan tidak masuk dalam Penistaan Agama.
Baca juga:
23 Pasangan Bakal Calon Kepala Daerah di Jatim Terima B1KWK PAN
"Kalau dilihat secara secara utuh juga biasa, tergantung frammingnya saja dan kita berusaha menyikapinya dengan bijak dan akan semakin berhati-hati ke depannya yang membuat konten-konten begini," jelas Caleg DPRD Surabaya Dapil-4 itu.
Ia juga membenarkan kelompok santri telah mengajukan untuk mediasi, namun tidak ia kabulkan.
Baca juga:
Terima B1KWK dari PAN, Gus Fawait Siap Bawa Perubahan Nyata di Jember
"Mediasi itu kan kalau kita ranahnya DPP, nah DPP kan sudah silaturahmi kemana-mana," tandasnya.
"Beberapa kiai juga sudah komen dan mengatakan jika ini bukan masuk pada ranah yang dituduhkan, saya pikir itu sudah cukup. Kalau kita di daerah itu kan sekedar mengikuti yang di pusat saja," pungkasnya.