Pixel Code jatimnow.com

TPT Jembatan Penghubung Antar Desa di Lamongan Rusak, Warga Tutup Akses Roda 4

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
TPT jembatan sidomulyo runtuh akibat diterjang arus singai. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
TPT jembatan sidomulyo runtuh akibat diterjang arus singai. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Jembatan penghubung antara Desa Sumberkerep dan Desa Sumberdadi yang berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Mantup, Lamongan runtuh.

Beruntung runtuhnya jembatan pada bagian kontruksi tembok penahan tanah (TPT) tersebut tidak membuat badan jembatan ikut roboh.

Namun untuk mencegah kerusakan yang lebih besar, warga Desa Sidomulyo setempat memutuskan untuk menutup sementara akses jembatan untuk roda 4.

Kepala Desa Sidomulyo, Soib menyebut jembatan sepanjang 19 meter dan lebar 3 meter tersebut runtuh karena kencangnya arus sungai pada Senin (8/1/2024).

"Kemungkinan besar karena kencangnya arus sungai setelah hujan. Saat ambruk terdengar seperti rumah ambruk, paginya Selasa (9/1/2024) baru diketahui ternyata ambruk TPT-nya," ungkap Soib, Kades Sidomulyo, Rabu (10/1/2024).

Dijelaskan Soib, bila jembatan yang berdiri di jalan poros kabupaten tersebut, kini mulai mendapat penanganan oleh Dinas PU Bina Marga.

Baca juga:
DPU Bina Marga Lamongan Diminta Sigap Bangun Jembatan Tiwet yang Ambruk

"Sudah ditangani, karena ambruknya juga cukup tinggi terhitung 7 meter mulai dasar kontruksi bangunan hingga bagian atas bangunan," katanya.

Lebih jauh, Soib meminta agar penanganan jembatan Sidomulyo ini segera dipercepat. Pasalnya, bila hujan turun dan arus sungai menerjang bisa jadi jembatan hanyut dan roboh seluruhnya.

"Maka dari itu saya mendorong agar penanganan dilakukan cepat, takutnya arus sungai memperburuk kondisi saat ini dan merobohkan jembatan," urainya.

Baca juga:
Jembatan Tiwet Ambruk, Aktivitas Warga 2 Kecamatan di Lamongan Terganggu

Semantara itu, Kalaksa BPBD Lamongan, Joko Raharto membeberkan pihaknya mendapat laporan bahwa jembatan ambles dan segera melakukan asesmen lapangan selanjutnya melaporkan ke DPU Bina Marga Lamongan.

"Benar, ambles pada bagian tembok penahan tanah pada bagian mulut jembatan, sudah disurvey untuk menentukan langkah selanjutnya," pungkas Joko.