Pixel Codejatimnow.com

Retakan Tanah Ancam 16 Rumah di Ponorogo, BPBD Imbau Warga Mengungsi

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Longsor yang terjadi di Desa Banaran, Ponorogo. (Foto: BPBD Ponorogo for jatimnow.com)
Longsor yang terjadi di Desa Banaran, Ponorogo. (Foto: BPBD Ponorogo for jatimnow.com)

 

jatimnow.com - Material longsor di Dukuh/Dusun Gondangsari, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, pada Minggu (7/1/2024) lalu, hingga 4 hari ini, belum dibersihkan. Padahal material longsor tersebut telah menutup jalan antar RT. Bahkan kini juga ditemukan retakan baru usai longsor, pada Kamis (7/1/2024).

Kejadian longsor bermula dari hujan deras yang mengguyur Desa Banaran mulai pukul 11.00 WIB. Lalu pada pukul 14.00 WIB terjadi longsor di RT 02 RW 1 Dukuh Gondangsari, Desa Banaran. Longsor ini menutup jalan antar-RT. Bahkan Ada beberapa RT yang di atas terkendala akses.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo telah memetakan, bahwa muncul retakan yang berbentuk tapal kuda.

“Retakan tersebut dengan panjang 50 meter dan kedalaman bervariasi. Kedalaman mulai 20 centimeter hingga nyaris 100 centimeter,” ujar Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Ponorogo, Suwito Cenil.

Retakan dapat mengancam belasan rumah warga. Total ada 16 rumah warga yang terancam retakan. Rinciannya, ada 10 rumah berada di sebelah utara retakan, sedangkan 6 rumah lainnya berada di sebelah selatan retakan.

“Anjuran atau rekomendasi ke warga terdampak yang rumahnya berada di atas (sebelah utara) dan bawah (sebelah selatan), bila hujan deras mohon mengungsi sementara,” ungkapnya.

Sementara BPBD Ponorogo memasang alat manual untuk mengukur retakan. Ada 4 titik dipasangi alat berupa kayu untuk mengukur retakan.

Baca juga:
Jalan Raya Ponorogo-Pacitan Km 225 Longsor, Pemudik Harus Waspada!

“Kalau geser ya berarti ada retakan juga termasuk kedalamannya,” ungkap Suwito.

Adanya retakan ini telah diketahui sejak 2021. Kepala Dusun (Kasun) Gondangsari, Miseri menjelaskan, retakan itu tambah parah karena beberapa hari terakhir hujan mengguyur lokasi dengan intensitas deras.

“Retakannya tambah parah dan sekarang ada yang baru. Rekomendasi BPBD, warga diminta mengungsi,” kata Miseri.

Namun, kata dia, warga sempat menolak. Hingga mereka memilih untuk mengungsi saat malam hari dan hujan.

Baca juga:
3 Rumah di Tebing Bengawan Solo Bojonegoro Terancam Longsor, Pemkab Siapkan Relokasi

“Kalau siang hari, mereka memilih untuk kembali ke rumah. Malam hari, mereka ke rumah warga lain, yang aman. Hujan juga begitu,” pungkasnya.

Sebelumnya, bencana longsor kembali menerjang Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Longsor menutup jalan desa setempat hingga Senin (8/1/2024). Namun longsor kali ini berbeda dengan longsor pada Kamis (4/1/2024) lalu. Kamis kemarin, longsor terjadi di Dukuh Tangkil. Sedangkan longsor pada Minggu (7/4/2024) terjadi di Dukuh Gondangsari. Kedua dukuh berada di Desa Banaran.

Dari laporan yang ada, tidak ada korban jiwa dalam longsor itu. Namun menutup jalan antar-RT. Informasi masuk masih ada jalur lain.