jatimnow.com - Isu viral berhembus di beragam akun media sosial yang membahas tentang situasi dan kondisi Malang Raya terkait maraknya aksi begal di Kota Malang, Jawa Timur.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto menyampaikan, pihaknya terus mendalami kebenaran isu-isu yang beredar di media sosial.
Kepolisian juga telah bergerak melalui tim yang sudah dibentuk dari jajaran Reskrim Polresta Malang Kota dan polsek-polsek untuk membagi tugas.
"Artinya, polisi tidak mesti bergerak karena belum ada korban yang melapor, tetapi informasi yang ada di masyarakat, media sosial, pasti kami sudah bergerak, di beberapa tempat, termasuk dibantu oleh teman-teman media, dari masyarakat, informasi terhadap korban, ada yang diduga korban," kata BuHer, sapaan akrabnya pada Kamis (18/1/2024).
Beragam isu begal yang berkembang di media sosial ada di beberapa tempat. Di antaranya, seperti di kawasan Masjid Sabilillah, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Blimbing, juga di kawasan Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang.
Terbaru, pelaku begal beraksi di dekat Mapolresta Malang Kota atau dekat Sekolah Cor Jesu, Jalan Jaksa Agung Suprapto.
"Di Cor Jesu sudah kita temui, kita akan mendalami, terus yang kedua diduga korban yang di Sawojajar itu juga nanti janjian di hari Jumat, nah yang (di Masjid) Sabilillah belum," katanya.
Terkait dugaan aksi begal di dekat Sekolah Cor Jesu, pihaknya juga harus mendalami saksi-saksi yang ada. Selain itu, juga mencari rekaman video CCTV sepanjang lokasi kejadian.
"Kami juga harus mendalami saksi-saksi lain di jalanan, security yang menjaga tempat dan lain-lain, ada tidak teriak orang minta tolong. Kita lihat juga CCTV, ada tidak gerombolan yang dianggap memakai knalpot brong jam segitu, ada teknik-teknik kita melakukan penyelidikan, kalau sudah paripurna akan kita sampaikan," katanya.
Baca juga:
Mobil di Kota Malang Tabrak Pohon hingga Terbalik, Begini Nasib Penumpangnya
Polisi juga sudah mengantongi identitas beberapa terduga pelaku begal. Beberapa pelaku diidentifikasi merupakan residivis.
"Karena memang pelaku-pelaku ini merupakan residivis yang memang menjadi pelaku-pelaku jalanan dalam hal begal," katanya.
Meski begitu pihaknya perlu melakukan pencocokan data terhadap aksi-aksi begal yang viral di media sosial.
"Jujur kami sampaikan kami sudah mem-profiling beberapa orang pelaku, tapi kan harus match (pencocokan data) antara ciri-ciri yang disampaikan oleh korban (di media sosial) terhadap pelaku yang melakukan," katanya.
Baca juga:
Viral Isu Sekte Pemuja Setan di Kota Malang, Ini Kata Kapolresta
Sebelumnya, telah dikabarkan bahwa jalanan di Kota Malang saat malam hari rawan akan tindakan kriminal. Dalam kurun waktu dua bulan saja telah terjadi sebanyak dua kali aksi begal.
Kejadian pertama di Jalan Danau Toba Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang pada Sabtu (30/12/2023). Pelaku berjumlah dua orang dan membawa sebilah celurit. Akibat kejadian tersebut, dua orang mengalami luka akibat sabetan celurit pelaku. Korban pertama RF (15), warga Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang mengalami luka gores di bagian hidung. Sedangkan korban kedua, bernama Ayu Lestari (23), warga Kecamatan Pakis Kabupaten Malang mengalami luka robek di bagian kepala.
Selain itu, 6 begal membawa celurit beraksi di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Klojen, pada Minggu (14/1/2024). Kawanan begal itu beraksi di dekat Markas Polresta Malang Kota. Kasatreskrim Polresta Malang Kota menyatakan telah mengantongi identitas terduga pelaku pembegalan di beberapa lokasi.