Pixel Code jatimnow.com

Warung Bakso di Lamongan Laris setelah Disambar Petir, Rasane Megilan!

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Bakso Petir di Lamongan yang dihargai Rp20 ribu per porsi. (Foto-foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Bakso Petir di Lamongan yang dihargai Rp20 ribu per porsi. (Foto-foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemilihan nama yang nyentrik pada sebuah merk dagang menjadi kunci awal kesuksesan menapaki dunia bisnis. Di Lamongan, ada warung makan yang terbilang unik yakni Bakso Petir.

Bukan sekadar asal-asalan, namun nama ini didapat dari pengalaman pribadi sang pemilik yang konon tempat usahanya pernah tersambar petir.

Pemilik usaha, Maesaroh (36) warga Desa Dumpiagung, Kecamatan Kembangbahu mengaku nama petir terinspirasi dari kisah hidupnya

"Jadi nama bakso petir ini ada kisahnya tersendiri, warung saya pernah kena sambar petir," kata Maesaroh saat berbincang dengan wartawan, Senin (22/1/2024).

Diceritakanya, nama Bakso Petir bermula saat 2019 warung baksonya yang berada di Kecamatan Mantup tersambar petir ketika hujan lebat.

"Berawal saat hujan lebat sekitar tahun 2019, saat berjualan bakso di depan kantor Kecamatan Mantup ada petir yang menyambar warung saya," ujarnya.

Maesaroh melanjutkan, akibat sambaran petir warungnya rusak. Bagian depan warung gosong seperti bekas terbakar. Ia pun mengaku sempat ketakutan dan trauma.

Maesaroh pemilik Bakso Petir LamonganMaesaroh pemilik Bakso Petir Lamongan

Baca juga:
Viral Bakso Porong Sidoarjo, Pembeli Ambil Sepuasnya Harga Hanya Rp15 Ribu

"Meski tidak terkena sambaran petir, saya dan suami sempat sawanen (trauma) dan tutup selama hampir 1 bulan," jelas Maesaroh yang berjualan bakso bersama suaminya sejak 2015.

Setelah trauma yang mereka alami usai, Maesaroh dan suaminya kemudian membuka kembali warung baksonya itu. Hari pertama buka setelah 1 bulan tutup itulah, warung baksonya ternyata menjadi ramai dan laris oleh pengunjung dan penikmat bakso.

"Kami menduga ramainya warung ini akibat sambaran petir yang terjadi saat itu dan nama bakso petir pun terus melekat hingga kini saya pindah lokasi di depan balai Desa Dumpiagung, Kecamatan Kembangbahu," imbuh Maesaroh seraya menyebut mereka pindah ke depan balai Desa Dumpiagung pada tahun 2021.

Berjualan bakso sejak 2015 hingga kini, Maesaroh mengaku ia bisa menghabiskan 1,8 kuintal hingga 2 kuintal daging dalam satu hari. Pengunjung atau penikmat baksonya juga tidak hanya datang dari warga sekitar saja, namun ada juga pengunjung dari luar kota seperti Surabaya, Gresik, Jombang dan Mojokerto.

Baca juga:
Bakso Berkuah Rawon di Sidoarjo Ternyata Rasanya Maknyus, Mau Coba?

Menurut salah satu pengunjung, Zaenuri yang datang jauh jauh dari kota Lamongan ini, untuk satu porsi bakso pun harganya tidaklah mahal, hanya Rp15 ribu sampai Rp20 ribu saja. Menu bakso favoritnya adalah bakso petir yang baksonya ukuran besar dan bakso tulang iga.

"Kalau saya sih biasanya pesannya bakso petir atau bakso tulang iga," ucapnya.