Pixel Codejatimnow.com

Warga Surabaya Tidur di Kandang Ayam Bakal Dimasukkan Liponsos

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ni'am Kurniawan
Sodikin saat tidur di kandang ayam di kawasan Kapas Gading Madya, Kecamatan Tambaksari, Surabaya (dok.jatimnow.com)
Sodikin saat tidur di kandang ayam di kawasan Kapas Gading Madya, Kecamatan Tambaksari, Surabaya (dok.jatimnow.com)

jatimnow.com - Keluarga Sodikin (68) warga Surabaya yang sakit dan tinggal di kandang ayam kawasan Kapas Gading Madya, Kecamatan Tambaksari, Surabaya disebut telah pasrah terkait Sodikin akan dimasukkan ke Liponsos atau Griya Werdha.

Hal itu diungkap Lurah Peneleh, Skundario Kristianindraputra. Skundorio mengatakan, pernyataan itu ia dapat dari hasil mediasi bersama keluarga dan anak-anak Sodikin.

"Sebenarnya keluarga tidak masalah kalau pemkot mengambil tindakan menaruh beliau (Sodikin) di Liponsos atau Griya Werdha. Kita juga sudah konfirmasi ke keluarga, kalau memang dibutuhkan kesediaan dari keluarga, keluarga siap menyatakan kesediaan itu," katanya, usai mediasi di Kantor Kelurahan Peneleh Surabaya, Selasa (23/1/2024).

Skundario mengatakan, keluarga dan anak-anak Sodikin merasa dirugikan sebab merasa tak pernah menelantarkan Sodikin di kandang ayam. Menurutnya, tidur di kandang ayam itu adalah keputusan Sodikin sendiri.

Malah, Sodikin lah yang disebut telah lalai menafkahi anak dan istrinya selama 20 tahun. Bahkan tak pulang saat istrinya meninggal dunia.

Baca juga:
Kondisi Terkini Sodikin, Warga Surabaya yang Sakit dan Tinggal di Kandang Ayam

Kata Skundario, hingga saat ini, status KK Sodikin masih ikut keluarganya di Peneleh. Dari penjelasan pihak keluarga, Sodikin telah meninggalkan rumah dan keluarga Peneleh lebih dari 20 tahun.

"Bahkan saat istri beliau sakit, meninggal, beliau (Sodikin) juga tidak datang ke rumah. Lalu ada berita kalau keluarga yang menelantarkan, tapi setelah kita konfirmasi, justru sebaliknya, yang menelantarkan itu adalah Pak Sodikin," ungkap dia.

Baca juga:
Warga Surabaya Tidur di Kandang Ayam karena Diusir Anak, Ini Pengakuan Keluarga

Sodikin memiliki tiga orang anak perempuan yang seluruhnya tinggal bersama di Peneleh Surabaya, selama lebih dari 20 tahun. Menurut Skundario, selama 20 tahun itu, Sodikin tidak pernah memberikan nafkah kepada istri dan ketiga anaknya.

"Dan beliau kadang pulang ke Peneleh pun hanya sesekali dan diterima (anaknya) dengan baik. Jadi tidak ada istilah penelantaran atau tidak diterima kembali keluarga. Saya rasa kalau di pemberitaan itu hanya satu sisi, sepihak, tidak ada konfirmasi ke (keluarga) Peneleh," pungkasnya.