Pixel Code jatimnow.com

Pemkab Probolinggo Tutup Bisnis Esek-esek Berkedok Warung Kopi

 
Petugas melakukan penutupan
Petugas melakukan penutupan

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten Probolinggo akhirnya melakukan penutupan warung esek-esek (prostitusi) di wilayah Kelurahan Semampir dan Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Bisnis prostitusi yang dikemas dengan warung kopi ini dinilai sudah lama tumbuh berkembang. Praktek haram itu banyak dikeluhkan sejumlah masyarakat, hingga akhirnya pemerintah Kabupaten Probolinggo melakukan penutupan tempat itu.

Plt Asisten 1 tentang Pemerintahan, Ahmad Arief mengatakan, jumlah tempat prostitusi di dua lokasi itu ada sekitar 6 warung.

"Di Kelurahan Semampir ada 3 unit bangunan, di Desa Asembagus ada 3 unit juga. Letaknya berada di atas bantaran sungai Rondoningo. Sudah resmi ditutup seminggu lalu," ujarnya saat dihubungi Jatimnow, Kamis (6/9/2018).

Arief mengaku, selain banyak keluhan masyarakat di dua wilayah itu, warung prostitusi juga dinilai melanggar Perda nomor 05 tahun 2015 tentang larangan prostitusi di Kabupaten Probolinggo.

"Pekerja Seks Komersial (PSK) yang ada di tempat itu merupakan warga luar kota," jelasnya.

Baca juga:
11 Warung Remang di Probolinggo Dibongkar Paksa, Ada Praktik Prostitusi?

Namun dengan penutupan prostitusi berkedok warung itu, kata Arief, tidak serta merta menutup usaha warung kopi yang dijalankan oleh pemiliknya.

"Yang saya tutup hanya praktek prostitusinya saja. Bahkan termasuk membongkar kamar yang diduga kuat sebagai sarang bisnis di warung kopi itu," ujarnya.

Karena pola yang dipakai oleh mucikarinya, pria hidung belang yang datang ke warung di suguhi segelas kopi dan ketan. "Namun jika pelanggan warungnya tertarik kepada wanita penghibur yang ada di warung itu langsung masuk kamar," tegasnya.

Baca juga:
Wali Kota Eri Cahyadi Kumpulkan Personel, Berantas Segala Maksiat di Surabaya

Reporter: Mahfud Hidayatullah
Editor: Erwin Yohanes