Pixel Codejatimnow.com

Siswa Kampung Inggris Pare Takut Mr Punishment, Siapa Dia?

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Aktivitas belajar di Global English Kampung Inggris Pare. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Aktivitas belajar di Global English Kampung Inggris Pare. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Lembaga kursus di Kampung Inggris Pare, termasuk Global English, menerapkan English Area di kawasan camp atau tempat tinggal para pelajar. Ada Mr Punishment yang 24 jam memantau komunikasi mereka. Awas keceplosan!

Co-Founder Global English Agus Tri mengatakan, English Area ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang mereka terapkan untuk membiasakan siswa untuk selalu menggunakan bahasa Inggris. Cara ini efektif untuk mencapai keberhasilan siswa saat menempuh pendidikan di Kampung Inggris Pare.

“Campnya English Area 24 jam, kalau di camp nggak pakai Bahasa Inggris ya kita denda, dendanya itu kembali ke mereka. Biasanya dibuat makan-makan mereka sendiri. Itu untuk menghidupkan berbahasa Inggris, harus sering dilatih,” kata Agus, Rabu (24/1/2024).

Metode ini disertai denda. Ada Mr Punishment yang siap mengawasi komunikasi para pelajar. Satu kali keceplosan nilainya Rp500. Termasuk jika mereka terlambat masuk kelas.

“Ada Mr Punishment, itu yang ngawasi. Macem-macem aturannya, sekali keceplosan Rp500, telat ada denda juga nanti,” terangnya.

Selain itu, dia juga menciptakan vibes belajar yang baik dengan menghilangkan perbedaan yang signifikan antara guru dan murid. Hubungan keduanya dibangun setara agar pembelajaran bisa maksimal.

“Kalau vibes belajarnya nggak ada perbedaan signifikan antara murid dengan guru atau mentor, mereka setara kayak temen aja. Itu terjadi di kelas maupun pergaulan sosial mereka, itu yang kita ciptakan,” tambahnya.

Untuk program, Global English menerapkan 2 prinsip, sesuai kebutuhan dan kemampuan siswa. 30 persen teori, 70 persen praktik.

Baca juga:
Tukang Becak di Kampung Inggris Pare Jago Speaking English, Opo Iyo Cah?

“Secara general prinsip kita ada dua, apapun kebutuhanmu Global bisa, apapun kemampuanmu, kami juga bisa. Jadi dari prinsip ini, di Global itu banyak sekali programnya, 42 program sesuai kebutuhan dan kemampuan,” jelasnya.

“Misal, di kelas itu nggak fair kalau anak yang belum bisa dicampur yang sudah bisa, jadi kita sesuaikan,” imbuh Agus.

Untuk biayanya, mulai Rp589.000 untuk 3-classes non-camp dan Rp859.000 untuk camp selama 2 minggu. Untuk program satu bulanan, Global English mematok harga mulai Rp1.109.000 non-camp dan Rp1.209.000 untuk camp. Mereka juga punya program studycation dengan bonus liburan ke Bromo.

Program lain, Global English memiliki beasiswa untuk kategori teaching clinic dan scholarship camp. Setiap tahun Global buka 2 kali beasiswa, gratis dan tanpa masa pengabdian. Kuota 70an, siapapun bisa.

Baca juga:
Biaya Hidup dan Pendidikan di Kampung Inggris Sangat Terjangkau

“Alumni sudah tersebar, teaching clinic dan scholarship camp untuk siapa saja yang ingin kuliah di luar negeri. Scholarship camp 4-5 bulan, targetnya wajib dapat beasiswa ke luar negeri,” terangnya.

“Kalau level dasar teaching clinic 10 bulan, kuotanya 60an. Tujuannya mereka harus bisa mengajar Bahasa Inggris. Apa harus mengabdi di Global? nggak, bebas. Mau buat kursusan oke, mau kuliah luar negeri boleh, mau kerja di perusahaan multinasional sudah banyak,” tandas Agus.