Pixel Codejatimnow.com

Serapan Beras Bulog Menurun, Ini Sebabnya

 
petugas bulog menunjukan tumpukan beras di gudang
petugas bulog menunjukan tumpukan beras di gudang

jatimnow.com - Serangan hama wereng coklat yang terjadi jelang musim panen membuat serapan beras Bulog Sub Divre Tulungagung mengalami penurunan dalam triwulan ketiga tahun ini.

Jika dalam triwulan sebelumnya mereka bisa menyerap beras hingga 10.088 ton, dalam triwulan ketiga ini mereka hanya bisa menyerap sebanyak 2.130 ton saja.

Wakil Kepala Bulog sub Divre Tulungagung, Ria Sartika mengatakan, menurunnya serapan beras pada musim panen tri wulan ini disebabkan beberapa faktor.

Selain serangan hama wereng yang menyebabkan hasil panen menurun, faktor cuaca dan harga beli Bulog juga berpengaruh. Saat ini harga beli gabah di tingkat petani hanya sekitar Rp 4.070 per kilogram.

Harga ini jauh dibawah harga pasar yang bisa mencapai hingga Rp 4.700 per kilogram. "Untuk harga kita tidak bisa merubah karena sudah ditetapkan dalam Inpres," ujarnya, Jumat (7/9/2018).

Total target serapan beras untuk Bulog Subdivre Tulungagung tahun ini mencapai 35.500 ton. Dari jumlah tersebut Bulog baru menyerap sebanyak 18.965 ton atau sekitar 53,5 persen.

Meskipun begitu Bulog tetap optimis bisa memenuhi target serapan beras tersebut. "Perkiraan akhir bulan November mau ada panen lagi jadi kita masih bisa memnuhi target,"tuturnya.

Baca juga:
Gerakan Pangan Murah Dipertahankan dan Bulog Diserbu Warga Ponorogo

Untuk memenuhi target tersebut Bulog menyiapkan sejumlah strategi. Mereka akan menambah jumlah satgas pengadaan beras yang sebelumnya sebanyak 3 satgas menjadi 5 satgas.

Selain itu mereka juga akan memaksimalkan TNI untuk membantu tercapainya serapan beras ini. "Beberapa daerah yang mengalami over suply beras akan kita bidik untuk menambah serapan beras," pungkasnya.

Reporter: Wanda R Putri
Editor: Erwin Yohanes

Baca juga:
TPID Ponorogo Sidak Bulog dan Pasar Tradisional hingga Modern, Ini Hasilnya