Pixel Codejatimnow.com

Fakta-fakta Hari Pertama Penerapan Parkir Nontunai di Surabaya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Haryo Agus
Jukir menunjuukan barcode QRIS. (Foto: Haryo Agus/jatimnow.com)
Jukir menunjuukan barcode QRIS. (Foto: Haryo Agus/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah resmi menerapkan pembayaran parkir nontunai menggunakan QRIS maupun e-money. Meskipun demikian, Pemkot masih memberikan kelonggaran dengan pembayaran tunai.

Pantauan jatimnow.com pada jam 17.00 WIB di tempat parkir kawasan Jalan Tunjungan, Surabaya, tak ada juru parkir (jukir) yang menggunakan kalung QRIS. Parkir yang ada disana menggunakan pembayaran tunai.

Salah satu juru parkir di depan pertokoan di sana, Amir mengatakan, hal itu disebabkan karena perbedaan antara parkir depan halaman pertokoan dengan parkir pinggir jalan.

"Waduh saya gak ngerti mas, saya bagian halaman. Kalau yang halaman ini perorangan, kalau yang di pinggir jalan itu yang dibawah naungan Dishub (Dinas Perhubungan). Tapi kalau jam segini (jam 16.00-19.00) memang gak diperbolehkan parkir di pinggir jalan," kata Amir kepada jatimnow.com, Kamis (1/2/2024).

Amir mengatakan, para jukir yang di pinggir jalan kawasan Tunjungan semua sudah menggunakan kalung QRIS. Meskipun sebelumnya para Jukir menolak pembayaran parkir menggunakan nontunai atau QRIS.

"Kalau yang di pinggir jalan itu sudah semua pakai (kalung QRIS). Tadi pagi semua kumpul sini mas ada imbauan dari Dishub," ujarnya.

"Sudah, sudah setuju, kan ini masih percobaan, dengan beberapa catatan," imbuhnya.

Berbeda halnya dengan kawasan Taman Bungkul Surabaya. Jukir di sana semua sudah berkalung QRIS. Terlihat juga barcode QRIS terpasang di beberapa titik parkir di kawasan tersebut.

"Kalau di sini kan parkir resmi. Semua sudah menggunakan QRIS," kata salah satu jukir Taman Bungkul Surabaya, Sutarno.

Baca juga:
Hari Pertama Parkir Nontunai di Surabaya, Dishub Masih Izinkan Bayar Tunai

Sutarno mengaku sudah banyak pengunjung yang membayar menggunakan QRIS. Meskipun masih ada yang membayar secara tunai.

"Sebenarnya ini lebih mempermudah, lebih simpel. Tetapi semua kan gak ngerti caranya pembayaran QRIS. Gak semua punya m-banking," ujarnya.

Di hari pertama penerapan pembayaran parkir non tunai, salah satu pengunjung Taman Bungkul, Rio mengaku lebih dipermudah.

"Ini tadi saya kan gak bawa uang tunai, jadi dipermudah adanya pembayaran nontunai ini. Meskipun tadi sempat muter-muter karena sempat tidak bisa menggunakan QRIS. Akhirnya saya pakai kartu e-money," kata Rio

Sama halnya seperti Rio, pengunjung yang lain, Riska mengatakan pembayaran parkir nontunai merupakan solusi untuk mempermudah pembayaran dan menghindari Jukir nakal.

Baca juga:
Wali Kota Eri Cahyadi Akui Warga Surabaya Tak Siap Parkir QRIS, Lha Terus Yaopo?

Namun, Riska mengatakan masih perlu adanya sosialisasi yang lebih meluas kepada masyarakat. Sebab tak banyak yang belum mengetahui pembayaran parkir nontunai.

"Bagus, saya setuju (pembayaran parkir nontunai). Kalau begini kan enak gak ada jukir nakal yang narik harga gak masuk akal," ucapnya.

"Tapi harus lebih disosialisasikan, bagaimana caranya pembayaran parkir nontunai itu. Kalaupun menggunakan voucher, harus disosialisasikan bagaimana cara mendapatkannya," pungkasnya.