jatimnow.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, hadir dalam deklarasi dukungan untuk pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran bersama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo beberapa waktu lalu.
Hal itu memantik pertanyaan dari banyak kalangan karena Yani merupakan kader dari PDI Perjuangan yang mengusung pasangan nomor urut 03, Ganjar-Mahfud. Namun di sisi lain, antara Muhdlor dan Yani juga diketahui adalah keluarga.
Merespon hal itu, Sekretaris PDI Perjuangan Jatim Sri Untari mengatakan, sikap Bupati Gresik adalah pil pahit pahit bagi PDI Perjuangan (PDIP). Menurut Untari, sikapnya mendukung Prabowo-Gibran akan menjadikan posisi Yani sulit ke depannya.
"Posisi sulit. Keputusan pahit harus diambil," kata Untari, Jumat (2/2/2024).
Menurut Untari, apa yang terjadi kepada kadernya ini karena banyak dari kepala daerah dari kader PDIP yang mendapat banyak tekanan. Terlebih, mereka yang tidak mendukung pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Gibran.
"Seperti yang disampaikan Pak Hasto pagi tadi. Banyak kepala daerah kita yang dapat tekanan. Sehingga yang gak tahan jadinya ya begitu (mendukung Prabowo)," tambahnya.
Baca juga:
Guru Madrasah Jember Termarjinalkan, Dukung Fawait Berharap Perubahan
Pihaknya pun akan memanggil Gus Yani. Hal ini mempertegas sikap PDIP terhadap nasib Yani selanjutnya.
"Nanti kita akan minta klarifikasinya. Yang bersangkutan (Gus Yani)," tegasnya.
Diketahui, Yani terpantau hadir dalam Deklarasi Nderek Kyai dan menunjukkan dukungan dengan mengacungkan 2 jari, simbol dukungan untuk paslon 02, Prabowo-Gibran.
Baca juga:
9600 Anggota PP Jember Dukung Gus Fawait - Djoko Susanto
Acara tersebut dihadiri KH Agoes Ali Masyhuri, KH Asep Syaifuddin Chalim, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, KH Aria Muhammad Ali dan para pengasuh Bumi Sholawat. Pengurus partai pengusung Prabowo-Gibran dan sejumlah tokoh juga hadir di acara tersebut.
"Pak Bupati milihnya Pak Prabowo. Nderek kiai milih Prabowo, menang sekali putaran,” kata Muhdlor.