Pixel Codejatimnow.com

Ikan Bakar Batok Kelapa Depan SMAN 1 Pandaan, Bikin Ketagihan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahaddiini HM
Ikan bakar olahan Widodo (48) warga Sumbergedang Pandaan Kabupaten Pasuruan. (Foto-foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)
Ikan bakar olahan Widodo (48) warga Sumbergedang Pandaan Kabupaten Pasuruan. (Foto-foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com)

jatimnow.com - Akhir pekan menjadi hari penuh berkah bagi para pedagang pinggir jalan arah Tretes dari Pandaan Pasuruan. Salah satunya adalah penjual ikan bakar di Jalan Raya dr. Soetomo (depan SMA Negeri 1 Pandaan).

Widodo (48) warga Sumbergedang Pandaan Kabupaten Pasuruan menuturkan lonjakan daya beli saat akhir pekan hingga 30 persen dibanding hari biasanya.

"Hari biasa penduduk sekitar. Kalau weekend banyak luar kota yang wisata di Pandaan juga yang arah Tretes juga beli. Naik 30 persen dibanding hari biasanya," ujar Widodo kepada jatimnow.com, Minggu (4/2/2024).

Widodo sudah 9 tahun berjualan ikan bakar. Ia telah memiliki pelanggan setia dari berbagai wilayah melanjutkan perbedaan saat ia berjualan di hari biasa dan saat akhir pekan.

"Hari biasa habiskan 10 sampai 15 kilogram ikan. Kalau weekend sampai 35 kilogram ikan, beda dengan tambahan misal ada pesanan, satu orang ada yang pesanan 20 sampai 60 kilogram untuk acara," imbuhnya.

Ikan bakar olahan Widodo memiliki ciri khas tersendiri, yaitu dibakar dengan batok kelapa. Sehingga memiliki aroma yang berbeda.

"Kematangan juga lebih bagus dari pada arang. Terus tidak amis di ikannya Saya tidak pakai apa-apa saat sebelum dibakar, hanya dicuci bersih tanpa jeruk juga. Baru saat dibakar ditambahkan bumbu racik buatan sendiri," ucapnya.

Bumbu racik yang digunakan Widodo untuk olesan ikan bakar adalah bawang merah dan putih, ketumbar, merica, cabai merah, cabai kecil dan lengkuas dengan total berat 10 kilogram dalam satu kali pembuatan untuk stok jangka waktu 1 minggu.

Ikan-ikan yang digunakan Widodo ia beli dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sidoarjo setiap hari, kecuali bandeng yang ia datangkan khusus dari Gresik.

Baca juga:
Segho Jamur Bang Deden di Pasuruan Pikat Ratusan Pelanggan, Memang Istimewa!

"Bedanya, bandeng biasa itu dicabutnya susah, kalau dicabut duri dagingnya ikut semua. Terus kalau dibakar nyusutnya banyak, rasanya juga beda. Tapi bandeng Mengare Gresik dagingnya tebal, mudah dicabut, meski selisihnya lumayan Rp2 ribu, tapi kualitas bandengnya sangat bagus, jadi gak masalah," terangnya.

Berbagai macam harga ikan bakar tanpa tanpa sambal ia jual dengan harga yang bervariasi.

Gurami Rp25 ribu - Rp30 ribu, patin Rp20 ribu - Rp25 ribu, bandeng tanpa duri Rp25 ribu, nila Rp15 ribu - Rp20 ribu.

"Paling banyak diminati pembeli bandeng tanpa duri, gurami sama patin. Gurami dan patin paling banyak diminati karena harganya terjangkau," jelasnya.

Widodo sengaja tidak menambahkan sambal pada ikan bakar yang dijualnya.

Baca juga:
Rekomendasi Bubur Ayam dan Kacang Hijau Pasuruan, Lapaknya di Jalan RA Kartini Pandaan

"Sekarang sengaja gak pakai tambahan sambal, takut gak cocok pembelinya. Dulu pernah ada sambalnya, tapi malah gak abis mubazir, jadi sekarang gak pakai sambal hanya ikan bakar saja," pungkasnya.

Dengan jam buka lapak mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB.

Sementara itu Didi (49) seorang pembeli warga asli Sidoarjo mengaku telah lama menjadi pelanggan setia ikan bakar Widodo.

"Ini kebetulan ada tujuan ke daerah sini, setiap kesini selalu mampir. Biasanya suka beli bandeng tanpa duri, sekarang lagi pingin gurami. Enak, gak amis dan murah sekali," tutup Didi.