Pixel Codejatimnow.com

SD Pembangunan Jaya Sidoarjo Pamerkan Produk Daur Ulang di Hari Peduli Sampah

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Produk hasil daur ulang limbah rumah tangga di Sekolah Dasar Pembangunan Jaya Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).
Produk hasil daur ulang limbah rumah tangga di Sekolah Dasar Pembangunan Jaya Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).

jatimnow.com - Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 22 Februari, ratusan siswa Sekolah Dasar Pembangunan Jaya Sidoarjo memamerkan aneka produk olahan dari sampah rumah tangga, Rabu (21/2/2024).

Guru Koordinator Pameran, Muji Astuti, menjelaskan bahwa kegiatan pameran ini adalah bentuk keprihatinan warga sekolah terhadap beberapa kawasan di Sidoarjo yang terendam banjir akibat sungai yang dipenuhi sampah.

"Berawal dari banyaknya limbah rumah tangga, juga kekhawatiran kita terhadap alam. Bagaimana cara kita mengolah barang yang tepat guna, sebagai salah satu cara menanggulangi banjir, agar anak-anak peduli lingkungan," ucapnya kepada jatimnow.com.

Ia menyampaikan ada 60 produk yang ditampilkan dari limbah rumah tangga yang menghasilkan macam-macam bentuk dan fungsi.

"Hasil kreasi produk tersebut antara lain sabun cuci pakaian yang terbuat dari eco enzim sampah sayuran dan buah-buahan, lilin aroma terapi dari minyak jelantah, aneka hiasan dari botol dan kemasan plastik hingga briket yang terbuat dari bonggol jagung buatan Dascha dan Shabrina murid kelas 5," imbuhnya.

Baca juga:
Freeport Bersihkan Sungai Gresik, Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2024

Muji mengungkapkan, tidak hanya produk olahan sampah rumah tangga, namun ada beberapa siswa sekolah dasar juga menampilkan sumber energi baru, seperti dari angin hingga arus air yang diubah oleh dinamo menjadi tenaga listrik.

Sementara itu, pembuat briket bonggol jagung, Dascha dan Shabrina menceritakan, perjuangan dalam menciptakan produk tersebut tidaklah mudah.

"Sempat mengalami kesulitan dan gagal dalam menciptakan produk tersebut, namun tak putus asa untuk dapat mengurangi sampah di rumah," ucapnya.

Baca juga:
Pemkab Tuban Gandeng Kelompok Masyarakat Bersihkan Pantai Boom

Dascha juga sempat membocorkan proses pembuatan briket bonggol jagungnya.

"Kalau tanya berapa lama, itu kita membuatnya seminggu, pakai tepung tapioka jadikan kanji, terus plastik kompor dan seterika. Kan di sekitar kita banyak dibuang, jadi kami pikir untuk dijadikan briket, bara api bisa tahan 10 menit," tutupnya.