jatimnow.com - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya menegaskan bahwa kamera yang dipakai dalam perekaman e-KTP menggunakan kualitas yang terbaik.
Hal itu menanggapi terkait adanya siswa di SMAN 3 Surabaya, yang menolak untuk melakukan perekaman e-KTP karena alasan takut fotonya jadi jelek.
"Kamera yang kami gunakan kualitasnya sudah bagus. Asalkan pencahayaannya bagus, hasilnya juga akan bagus," kata Kepala Dispendukcapil Surabaya, Eddy Christijanto pada jatimnow.com, Kamis (22/2/2024).
Eddy mengatakan, pihaknya sudah mengimbau kepada sekolah agar siswa yang foto saat melakukan perekaman e-KTP itu, cukup tidak memakai topi, kacamata, tindik, dan softlens.
"Kalau pakai topi, songkok, kacamata, itu nanti tidak akan bisa masuk SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan)," jelasnya.
Dispendukcapil Surabaya saat ini memang sedang menggencarkan program aktivasi dan perekaman e-KTP bagi anak yang berumur 16 dan 17 tahun di semua sekolah se-Surabaya.
"Jadi anak yang berumur 16 tahun sudah bisa melakukan perekaman, nanti ketika sudah umur 17 tahun, bisa langsung kita terbitkan (e-KTP)," ujarnya.
Baca juga:
SLB Patrang Jember Ajak Siswa ke Dispendukcapil, Belajar Mengurus Adminduk
"Untuk yang saat ini sudah berusia 17 tahun, bisa langsung aktivasi identitas kependudukan digital. Itu yang saat ini kita lakukan, keliling di semua sekolah," imbuhnya.
Eddy menjelaskan, bagi warga Surabaya yang sudah berusia 16 tahun, bisa melakukan perekaman e-KTP di semua layanan yang disediakam Dispendukcapil Surabaya.
"Bagi warga Surabaya yang berusia 16 tahun, saat ini sudah bisa melakukan perekaman di Siola, Mall, dan sekolah-sekolah yang kami datangi," tandasnya.
Baca juga:
SMAN 3 Surabaya Pastikan Perekaman E-KTP Selesai 100 Persen
Sebelumnya, peristiwa unik dan memprihatinkan terjadi saat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya melakukan perekeman e-KTP di SMAN 3 Surabaya. Para siswa menolak difoto hanya gara-gara takut fotonya jelek.
Ini tidak hanya siswi, namun para siswa juga menolak. Mereka berdalih tidak siap difoto karena tidak memakai make up. Tentu saja hal ini membuat para guru prihatin, hingga meminta dukungan wali murid untuk mengingatkan anaknya.
"Kemarin (Rabu) wali kelas anak saya memberitahu di grup WA. Tentu saja kami para orang tua juga menyayangkan sikap anak-anak. Jadi kami pun mendukung agar anak-anak mau perekaman e-KTP," ungkap Lina, salah satu wali murid SMAN 3 Surabaya.