Pixel Code jatimnow.com

Melirik Tradisi Gulat Okol Sedekah Bumi di Kota Metropolis

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Erwin Yohanes
Peserta gulat okol di Desa Sawo, Kel. Beringin, Kec. Sambikerep, Surabaya
Peserta gulat okol di Desa Sawo, Kel. Beringin, Kec. Sambikerep, Surabaya

jatimnow.com - Suasana meriah terlihat di Kampung Sawo, Kel. Beringin, Kec. Sambikerep, Surabaya. Semua warga menghadiri acara yang digelar setahun sekali, yaitu sedekah bumi. Tradisi itu, merupakan wujud rasa syukur warga atas hasil bumi yang diperoleh dari hasil pertanian.

Berbagai sesi acara digelar dalam rangkaian sedekah bumi ini. Mulai dari bersih desa, sedekahan, remo kaulan dan gulat tradisional. Dari rangkaian acara itu, gulat tradisional yang biasa disebut gulat okol, merupakan sesi acara yang paling ditunggu-tunggu.

Gulat okol merupakan tradisi tak kenal usia. Dewasa maupun anak-anak di sana, mengikutinya. Mereka bertanding di atas panggung beralaskan jerami yang ditutupi dengan terpal. Hal itu dilakukan agar saat peserta terbanting, peserta tidak akan merasa sakit.

Tidak hanya itu, setiap pertandingan, peserta diwajibkan memakai ikat kepala dan selendang yang diikatkan ke bagian perut.

Gulat okol itu, oleh panitia dibagi tiga kategori yaitu laki-laki dewasa, anak-anak dan ibu-ibu. Setiap pertandingan, terdapat dua peserta, satu lawan satu. Sepanjang pertandingan, sejumlah orang yang membawa jago, ikut mengawal jalannya pertandingan.

Peraturannya cukup sederhana, yakni, dengan menjatuhkan lawan selama dua kali main. Dan pemenang dalam setiap pertandingan mendapat hadiah berupa uang dan kaos.

Baca juga:
Menikmati Wayang Thengul, Rangkaian Sedekah Bumi Warga Desa Campurejo Bojonegoro

"Ini merupakan bentuk rasa syukur warga atas kemerdekaan negeri ini dan yang kedua rasa syukur bahwa sampai hari ini masyarakat Sawo masih dalam keadaan aman, tentram, tertib dan damai tidak ada hal-hal yang tidak kita harapkan bersama," sebut Suwarno, Ketua RW 02, Kampung Sawo, Minggu (9/9/2018).

Selain itu, lanjut Suwarno, tradisi ini menjadi ajang silaturahmi bagi seluruh warga

Acara sedekah bumi ini juga diisi dengan berbagai ritual dan hiburan tradisional, seperti tadi ada ruwatan desa dengan membawa tumpeng dan berdoa bersama di tegal desa. Bahkan sebelumnya, ada beberapa rangkaian acara seperti pagelaran tayub dan kesenian ludruk.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini: Nomor 2 Sampai Sekarang Masih Misterius